Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TNI terjunkan kopassus karena KPK tak percaya pengamanan polisi

TNI terjunkan kopassus karena KPK tak percaya pengamanan polisi Kopassus-UI tanam pohon. ©2014 merdeka.com/mohammad yudha prasetya

Merdeka.com - Pasca dibebaskannya wakil ketua KPK Bambang Widjojanto , banyak pihak yang khawatir akan adanya penggeledahan yang berlebihan dari pihak Bareskrim Mabes Polri. Untuk mengantisipasi hal itu, ketua KPK Abraham Samad, meminta Panglima TNI Jendral Moeldoko untuk bantu back up pengamanan KPK.

Pengacara kondang Todung Mulya Lubis mengatakan, polemik antara KPK dan Polri memunculkan banyak informasi yang simpang siur. Dia menambahkan, pasca penangkapan BW yang dilakukan penyidik Polri, ada kabar bahwa pihak Polisi akan melakukan penggeledahan paksa di gedung KPK.

"Karena memang banyak sekali informasi yang simpang siur terhadap KPK, itu yang saya dengar. Jadi katanya akan ada penggeledahan yang dilakukan bareskrim, di lingkungan KPK juga jadi ada banyak sekali orang-orang yang dicurigai," ujar Advokat yang aktif membela KPK ini saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (22/1) malam.

Todung menilai, langkah Abraham Samad meminta bantuan terhadap Panglima TNI adalah sah-sah saja. Menurutnya dengan adanya perbantuan pengamanan dari TNI maka bisa ada penengah untuk menghindarinya adanya gesekan yang tidak diinginkan.

"Saya tahu memang seharusnya pengamanan dilakukan oleh pihak kepolisan. Tapi kan kita tahu masalah sekarang ini tidak menguntungkan bagi KPK. Mungkin saja saat penggeledahan polisi nanti tidak menyiapkan bantuan pengamanan. Jadi TNI adalah merupakan opsi lain," jelasnya.

Dia berharap meskipun ada permasalahan antara Mabes Polri dan KPK, pihak kepolisian seharusnya bisa melakukan tugasnya secara profesional tanpa melihat adanya perseteruan di tingkat atasan.

"Memang ketegangan antara KPK dan pihak Kepolisian telah membuat siapapun merasa khawatir dan tidak aman. Tapi terlepas ada konflik dengan KPK, polisi yang mengamankan saya rasa harus profesional," tandasnya.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjend Fuad Basya mengatakan TNI telah diterjunkan untuk mengawal konflik antara dua institusi negara Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dan Polri.

"Kan ada petunjuk presiden kepada pimpinan KPK dan Kapolri bahwa jangan sampai ada gesekan antara dua institusi. Kalau intitusi sipil yang terlibat itu kan Polri yang mengamankan. Tapi karena ini permasalahan Polri dan KPK, Polri terlibat, maka panglima TNI merasa punya kewajiban mengamankan," kata Fuad Basya, saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (24/01).

Fuad menjelaskan, sejak kemarin personel TNI sudah diterjunkan untuk mengawal konflik dua institusi penegak hukum tersebut. Di antaranya Kopassus dan intelijen. "Ya, Kopassus kita siagakan, ada intelijen juga. Intinya ini untuk menjaga internal," ujarnya.

Pengawalan konflik antara KPK vs Polri yang dilakukan TNI ini, dia melanjutkan, sesuai dengan tugas-tugas TNI misalnya membantu tugas presiden, melindungi wilayah NKRI dan keselamatan bangsa. Bisa dibayangkan kalau memang benar ada gesekan antara KPK vs Polri.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe

Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi

Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi

Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU

Timnas AMIN ingin Bawaslu Tindaklanjuti Putusan DKPP Terhadap Ketua KPU

Pelanggaran terhadap enam anggota KPU lainnya ini dikarenakan menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
TKN Tegaskan Putusan DKPP Tidak Menyebut Pendaftaraan Prabowo-Gibran Jadi Tak Sah

TKN Tegaskan Putusan DKPP Tidak Menyebut Pendaftaraan Prabowo-Gibran Jadi Tak Sah

Dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP.

Baca Selengkapnya
Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Ketua LPS: Indonesia Tak Butuh Kenaikan PPN 12 Persen, Sisa Anggaran Tahun Lalu Masih Ada

Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.

Baca Selengkapnya