Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TNI: Pemukul remaja di Tol Jagorawi bukan anggota TNI

TNI: Pemukul remaja di Tol Jagorawi bukan anggota TNI Ilustrasi Penganiayaan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pihak TNI menegaskan pengendara mobil yang memukul remaja di Tol Jagorawi bukan anggotanya. Pihak TNI menerangkan striker TNI di mobil pengendara tersebut tak bisa memastikan pelaku adalah anggotanya.

"Kami sudah telusuri ternyata mobil sipil, platnya sipil. Kemudian, pemiliknya juga orang sipil alias bukan anggota TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (23/8).

Sabrar mengatakan, yang berwenang memberikan pernyataan terkait kasus tersebut ialah pihak kepolisian. Namun dia bersikukuh pengendara mobil tersebut bukanlah anggota TNI.

"Jadi silakan saja ditanyakan sama polisi. Pak gimana itu pak. Katanya orang sipil. Soalnya enggak mungkin orang sipil kita yang tanya-tanya. Nanti salah lagi," kata dia.

Sabrar menambahkan, dalam hal ini pihak TNI sebatas mengklarifikasi pemberitaan yang beredar di media sosial. Ia pun menghimbau masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan informasi.

"Stiker dijual bebas di mana-mana. Ada striker Kostrad, Marinir, Angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara. Banyak orang yang punya itu. Cuma teman-teman di media menulisnya langsung stricker TNI. Jadi persepsi orang langsung wah ini prajurit TNI," tandasnya.

Sebelumnya, pengguna media sosial dihebohkan dengan kemunculan video berdurasi 15 detik. Video ini menampilkan seorang bocah memakai baju koko putih mengalami luka-luka di bagian wajah. Selain itu, dalam video juga terlihat sebuah mobil hitam bernomor polisi B1207 TGZ yang berstriker TNI.

Kini video itu viral di media sosial media sosial lengkap dengan kronologi kejadian. Dalam keterangan itu tertulis bahwa bocah tersebut bernama Rayhan, seorang siswa yang baru lulus SMP.

Dia dipukuli pria berbadan tegap di Tol Jagorawi, dari Cibubur arah Jakarta, Rabu (22/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Reza, kakak Rayhan menceritakan awal mula peristiwa itu.

"Saat itu jalan tol agak padat. Pengemudi sedan (saya) melakukan rem sedikit mendadak karena mobil di depan saya juga ngerem mendadak. Persis di belakang mobil saya ada mobil Captiva hitam dengan pelat B 1207 TGZ," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Saat itu, tak ada kejadian apapun. Namun, setelah membayar di pintu tol, mobil Captiva tersebut mendadak mengadang mobil sedan yang dikendarainya.

"Saya tidak tahu dia emosi atau bagaimana, setelah bayar tol mobil tersebut memblock mobil saya dengan menghalangi dari jalur tengah. Saya di jalur paling kanan. Tindakan ini hampir menyebabkan saya ditabrak mobil di belakang saya," katanya.

Setelah itu, kata Reza, sopir mobil Captiva hitam tersebut turun dari mobil. Badannya besar dan tegap. Atas kejadian itu, korban mengalami luka-luka di bagian hidungnya hingga mengeluarkan darah.

"Sopir Captive tersebut langsung turun dari mobil dan saya buka jendela. Spontan dia mencekik leher saya dan adik saya yang baru lulus dari bangku SMP yang turun dari pintu belakang dan saat itu juga oknum tersebut memukul adik saya tepat di mukanya," ucapnya.

Kepolisian masih mencari tahu kronologi pemukulan oleh pengendara mobil Captiva di lintasan Tol Jagorawi. Pengemudi Captiva B 1207 TGZ tiba-tiba menyalip mobil yang dikemudikan Reza kemudian berhenti dan memukul adiknya Rayhan.

Reporter: Ady Anugrahadi

Sumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Sergap Rombongan Pemotor yang Masuk Tol Jagorawi

Polisi Sergap Rombongan Pemotor yang Masuk Tol Jagorawi

Akibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.

Baca Selengkapnya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Pengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma

Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI di Mojokerto Dipukuli Warga hingga Babak Belur , Ternyata Ini Penyebabnya

Anggota TNI di Mojokerto Dipukuli Warga hingga Babak Belur , Ternyata Ini Penyebabnya

Anggota TNI berinisial RA (27) ini pun, kini telah diserahkan penanganan pidananya pada Denpom V/2 Mojokerto

Baca Selengkapnya
Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap

Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap

Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap

Baca Selengkapnya
Ada Jenderal Paling Senior & Dituakan di TNI Saksikan Peresmian Gedung Akmil, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Ada Jenderal Paling Senior & Dituakan di TNI Saksikan Peresmian Gedung Akmil, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Berdamai dengan Kelompok Pemusik Tong-Tong yang Mengeroyoknya di Pamekasan

Anggota TNI Berdamai dengan Kelompok Pemusik Tong-Tong yang Mengeroyoknya di Pamekasan

Anggota TNI yang dikeroyok kelompok pemusik tong-tong pada Minggu (24/3) dimediasi Polres Pamekasan.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya