Tinjau Pengungsian, Sultan HB Ingatkan Jangan Ada Diskriminasi Agama
Merdeka.com - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meninjau lokasi Barak Pengungsian Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa (10/11). Dalam peninjauan Barak Pengungsian Glagaharjo ini, Sultan HB X sempat berdialog dengan pengungsi dan relawan.
Sultan mengingatkan agar masalah pengungsian saat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 tak kembali terjadi. Salah satu permasalahan adalah adanya barak pengungsian yang didominasi oleh kelompok agama tertentu.
Sultan mewanti-wanti agar permasalahan serupa tak lagi terjadi. Untuk itu Sultan pun meminta kepada Bupati Sleman dan Forkompimda agar tidak terjadi diskriminasi di barak pengungsian.
"Saya minta ke Pak Bupati dengan perangkat Forkompinda, pengalaman saya tidak ada lagi pengungsian yang didominasi agama tertentu. Sehingga yang lain tidak boleh masuk. Saya tidak mau itu terjadi lagi," ujar Sultan.
Akibat diskriminasi ini, Sultan kala itu pun memindahkan warga ke barak pengungsian yang lain. Sultan pun menilai cara tersebut tidaklah tepat.
"Saya pindahkan ke selatan, karena dikurung tidak boleh orang lain masuk. Kecuali orang tertentu dengan agama tertentu," ungkap Sultan.
"Cara seperti ini tidak betul. Kecuali kalau dia membiayai sendiri, masalah lain. Tapi di sini kita tidak sependapat kalau seperti itu, masyarakat berkelompok-kelompok yang semestinya itu tidak terjadi, karena itu tanggung jawab pemerintah," tegas Sultan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sultan Hidayat berharap, kehadiran Anies di Maluku Utara makin memperkuat pesan perubahan
Baca SelengkapnyaKementerian Agama (Kemenag) akan menjadwalkan sidang isbat penentuan 1 Syawal atau hari Lebaran Idulfitri pada Selasa (9/4).
Baca SelengkapnyaSholat subuh menjadi salah satu sholat 5 waktu dengan keutamaan besar. Namun, kita juga harus tahu kapan waktu dimulainya subuh dan batas waktu sholat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaLebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaSalah satu unggahannya kembali memantik atensi. Terlihat sang istri yang setia memanjakan polisi berkumis tebal satu itu.
Baca SelengkapnyaPembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca Selengkapnya