Tim SAR Rusia akhirnya dapat izin ke lokasi Sukhoi
Merdeka.com - Tim SAR Rusia akhirnya mendapatkan izin untuk turun ke lokasi titik jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Namun, mereka tetap tidak dibenarkan membelah hutan sendiri. Mereka akan dipandu dari tim dari Mabes TNI.
"Tim Rusia sudah mendapatkan izin, namun tetap didampingi tim dari Mabes TNI," kata Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Tabri Santoso, di Posko Pasir Pongkor, Cijeruk, Bogor, Minggu (13/5).
Tabri mengatakan, izin tersebut diberikan setelah dirinya mendapatkan perintah dari pusat. Namun tidak merinci atas arahan siapa izin itu disampaikan.
"Tadi saya sudah dapat omongan dari Jakarta kalau mereka diizinkan untuk mencari komponen," jelasnya.
Dalam proses evakuasi ini, Tim SAR Rusia juga membawa helikopter jenis Bolco. Sebelum memulai perjalanannya siang ini, tim SAR Rusia sempat mendirikan tenda dan heli milik mereka sempat melintasi kawasan Gunung Salak untuk mengecek lokasi dan cuaca.
"Kloter pertama sudah jalan, dan ke dua sudah siap-siap berangkat dari Cijeruk ke Posko Embrio," jelasnya.
Pantauan merdeka.com, Tim SAR Rusia akan menuju ke lokasi jatuhnya pesawat berjumlah 15 orang. Dari Cijeruk mereka naik truk menuju Posko Embrio. Untuk diketahui, jarak antar dua posko itu lebih kurang ditempuh dalam waktu 30 menit.
"Lalu ke lokasi jatuhnya pesawat mereka akan jalan kaki," jelas Tabri.
Seperti sebelumnya diberitakan, kedatangan Tim SAR Rusia bukan untuk membantu mengevakuasi korban, melainkan mencari material Sukhoi yang telah hancur. Menurut Danrem 0621 Bogor, Kolonel AM Putranto, kalau cuma ingin mencari material Sukhoi saja, pihaknya keberatan.
"Kalau mereka hanya ingin melakukan pencarian material saya tidak mengizinkan meski mereka memaksa," kata Putranto di posko Tim SAR Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/5).
Meski mereka yang mencari material burung besi itu, dipastikan penyelidikan kotak hitam dan penyebab jatuhnya pesawat tetap akan dilakukan di Indonesia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaAirlangga soal Timnas AMIN Minta Jadi Saksi di MK: Kita Lihat Saja, Belum Ada Undangan
Airlangga menyebut belum ada undangan yang diterima olehnya.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Hak Angket Kecurangan Pemilu: Ini Bukan Lagi Siapa Kalah Siapa Menang
Sementara terkait potensi gejolak akibat hak angket, kata Sudirman, hal itu tidak bisa dikaitkan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Helikopter Anies Kesulitan Mendarat di Tuban, Pinjam Lapangan Polisi Tapi Tak Diizinkan
Cak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh
Pembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca SelengkapnyaNegara Timur Tengah Tutup Wilayah Udara Imbas Serangan Iran, Pesawat Tak Boleh Melintas
Yordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnya