Tim gabungan SAR insiden Trigana Air dapat penghargaan
Merdeka.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo memberikan penghargaan kepada Tim SAR gabungan insiden jatuhnya pesawat Trigana Air di Pegunungan Bintang, Papua. Soelistyo mengatakan tim SAR gabungan patut diberikan penghargaan karena sudah susah payah mengevakuasi korban.
"Kenapa kita berikan apresiasi karena tidak semua orang konsen pada pekerjaan ini. Mereka ikut terjun bersama tim SAR dengan background keahlian yang beda-beda," kata Soelistyo pada acara Pemberian Penghargaan Operasi Penyelamatan Trigana Air di gedung Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, (27/8).
Menurutnya, dengan kerja sama antar elemen masyarakat pada saat penanggulangan bencana akan sangat membantu tim Basarnas dalam proses evakuasi korban. "Tidak ada jalan lain adalah kerjasama saling bersinergi. Dengan begitu kerjaan yang sulit menjadi mudah," ucapnya.
Begitu pun jika lembaga lain yang membutuhkan bantuan tim Basarnas, mereka akan sedia membantu.
"Modal dasar yang kita raih yakni kebersamaan. Basarnas juga siap membantu ketika tugas pokok lembaga lain membutuhkan kita, karena kalau kita bisa bekerja bersama-sama tidak ada yang sulit di lapangan," paparnya.
Waktu lalu pada proses evakuasi korban Trigana Air, kata Soelistyo, mereka berikan apresiasi kepada TNI dan Polri serta masyarakat yang ikut serta pada saat evakuasi berlangsung. "Kita juga berikan apresiasi kepada Freeport atas pinjaman helikopter bellnya untuk mengangkut korban," sambung dia.
Dia berpesan kepada seluruh seluruh masyarakat Indonesia agar turut andil dalam sumbangsih pikiran maupun tenaga. "Jangan ragu-ragu berikan yang kamu mampu untuk bangsa," pungkasnya.
Penghargaan tersebut diberikan oleh 50 orang dari tim gabungan SAR, mereka itu dari disiplin bidang yang berbeda diantaranya, Bupati Pegunungan Bintang, Papua Wellington L Wenda, Kepala kantor SAR Jayapura Ludi Yanto, Presiden PT Freeport Indonesia Ma'roef Syamsoedin, Direktur Operasi Trigana Air Capt. Benny Soemaryanto, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo, Ketua KNKT Marsda TNI (Purn) Tatang Kurniadi, Pangdam XVII Cendrawasih Brigjen TNI T Sulaiman, Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus W, Danlantamal X Jayapura Brigjen (Mar) Leornard William S, Danlud Jayapura Kolonel Pnb I Made Susila A, Danrem 172 Kolonel Infantri Sugiono, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaTim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara
Tim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat
Upaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaResmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan
Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaDisangka Pembantu, Sudah Disuruh Angkat Barang di Barak Tahunya Jenderal Bintang Satu
Penampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaTerkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api
Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca SelengkapnyaPenampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnya