Tilang Manual Dikaji Lagi, Polri: Ada ETLE, Masyarakat Bukan Sadar Malah Copot Pelat
Merdeka.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Santhyabudi mengatakan, masih banyak masyarakat atau pengendara yang belum sadar dengan kamera tilang elektronik. Hal ini membuat polisi kembali mempertimbangkan penilangan secara manual.
"Apakah akan dilakukan berlakukan lagi tilang manual, itu tadi. Kalau saya boleh bilang itu tadi, kayaknya nanti kenapa saya harus pertimbangkan. Salah satunya itu tadi, masyarakat beberapa bukannya kesadaran yang muncul. Ketika polisi tidak melakukan penilangan, bukannya sadar," kata Firman kepada wartawan, Selasa (3/).
"Tapi yang ada pelat nomornya dicopot yang belakang, coba dicek deh. Pelat nomornya dicopot, ada yang diganti bahkan beberapa dengan sengaja melanggar," sambungnya.
Oleh karena itu, polisi akan tetap memberikan teguran hingga peringatan kepada para pelanggar atau pengendara yang mencopot pelat nomor kendaraan.
"Tapi sekali lagi, untuk ini pun polisi bukan berarti diam saja. Kalau kita akan tetap memberikan teguran, bahkan untuk potensi yang langkahnya bisa fatal, kita harus memberikan peringatan-peringatan," ujarnya.
Meski begitu, jenderal bintang dua ini telah memberikan arahan kepada anggotanya bahwa kehadiran polisi lalu lintas di jalan tidak hanya menilang pelangggar lalu lintas.
"Jadi kalau masyarakatnya tadi itu tidak muncul kesadaran, ya Gakkum dengan kehadiran polisi dengan penegakkan hukumnya akan kita munculkan lagi, sambil kita lengkapi fasilitas untuk ETLE kita di lapangan," ungkapnya.
"Karena ini mahal, makanya saya katakan tadi. Kalau masyarakatnya sudah sadar, kita enggak perlu belanja-belanja yang mahal-mahal seperti ini. Saya kembalikan tadi, objektivitas penegakan hukum itu bisa terjadi kalau polisinya, masyarakatnya dan aturan hukumnya bisa berjalan dengan baik," sambungnya.
Firman menjelaskan, kamera ETLE berfungsi untuk mengambil gambar terhadap kendaraan yang tidak menggunakan pelat nomor asli atau standarnya. Polisi juga akan mengembangkan chip dan QR pada pelat untuk memudahkan penegakan hukum.
"Kita pun ke depan sedang mengembangkan pelat nomor dengan QR dan chip. Besok-besok yang tidak tercatat pantauan kamera sudah pasti palsu ya," tegasnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi membeli atau menggunakan pelat palsu atau yang tidak sesuai dengan ketentuannya.
"Kita selalu mengimbau masyarakat enggak usah beli-beli yang palsu-palsu lagi lah, ngapain di lapangan itu, ya plat nomor kita akan kita perbaiki kualitas-kualitasnya. Jadi ini tidak ada pembiaran, kita ada. Tinggal nanti, tinggal masyarakat jangan disulitkan oleh karena perbuatannya sendiri, sebetulnya begitu," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Optimalkan ETLE saat Libur Nataru
Korlantas Polri juga masih perlu memiliki 39.691 kamera mobile handheld, 1.261 kamera mobile on-board, serta 737 kamera jenis portabel untuk ETLE.
Baca SelengkapnyaKamera ini Butuh 1000 Tahun untuk Mengambil Satu Foto
Kamera terdiri dari tiang baja dengan silinder tembaga di atasnya.
Baca SelengkapnyaTerekam Kamera: Detik-Detik Puting Beliung Muncul di Rancaekek, Awalnya Kecil Seketika Jadi Raksasa
Saking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaDisebut Netizen Tak Cantik di Kamera Wartawan, Intip Potret Menawan Dinda Hauw Tanpa Make Up
Belakangan inj tren "kamera wartawan" jadi sorotan lantaran dinilai mengungkap wajah asli para artis tanah air.
Baca SelengkapnyaFOTO: Intip Sibuknya Petugas Hitung Manual Hasil Pemilu 2024 di Tingkat Kecamatan
Sebagian penghitungan manual hasil pemungutan suara Pemilu 2024 saat ini telah memasuki tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaIni Kamera Tercepat di Dunia, 1 Detik Bisa Potret 156,3 Triliun Foto
Teknologi ini pada dasarnya telah dikembangkan pada 2014.
Baca SelengkapnyaUlar Besar ini Tak Punya Harga Diri, Berkali-kali Dibanting & Diomeli Emak-emak karena Memakan Ayamnya
Aksi emak-emak tangkap ular dengan tangan kosong, lalu banting ke tanah lantaran kesal.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas 4 Pamen TNI Zaman Orde Baru Kompak Foto Bareng, 2 Diantaranya Punya Mertua Orang Paling Berpengaruh di RI
Berikut potret lawas empat Pamen TNI zaman Orde Baru kompak foto bareng.
Baca Selengkapnya