Merdeka.com - Penggunaan sistem online untuk memesan tiket di Stasiun Senen menjadi suatu kemudahan tersendiri bagi pengguna jasa Kereta Api (KA). Para penumpang pun tak lagi berjejal di loket untuk membeli tiket apalagi menjelang Lebaran.

Di samping itu, geliat calo tiket yang selama ini menjadi momok bagi PT KAI perlahan mulai berkurang dengan adanya sistem pemesanan tiket via internet. Menurut Senior Manager Corporate Comunication (SMCC) daerah operasi 1 Jakarta PT KAI Bambang Setiyo Prayitno, penggunaan sistem online sendiri adalah suatu terobosan untuk meminimalisir praktik percaloan tiket di Stasiun Senen.

"Calo tiket sudah berkurang dengan sistem online ini. Apalagi tiket kan harus sesuai identitas KTP," ujar Bambang di Stasiun Senen, Jakarta, Kamis (16/7).

"Jika rivan biasanya 30 hari setelah pemesan tiket lalu dipotong 25 persen, nah hal ini kami lakukan untuk meminimalisir calo tiket," sambung dia.

Para calo tiket biasanya memanfaatkan kekurangan tiket di Stasiun Senen. Harga per tiket yang mereka jual bisa dua kali lipat dari biasanya. Hal itu diungkapkan A, seorang petugas porter di Stasiun Senen.

"Mereka tahu warga mana yang butuh tiket dan jual dua kali lipat dari harga biasa," ujar A kepada merdeka.com.

Meskipun demikian, lanjut Bambang, belakangan ini muncul modus baru yang dilakukan para calo, di antaranya dengan memalsukan tiket dan identitas. Berkat kesigapan aparat, kata dia, 25 calo tiket berhasil diciduk seminggu yang lalu.

"Ada modus baru dengan tiket palsu dan mereka palsukan identitas. Namun polisi sudah tangkap 25 orang dan kini sedang proses di Polsek Senen," tandas Bambang.