Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiga Sekretaris Pribadi Ceritakan Awal Kerja dengan Edhy Prabowo

Tiga Sekretaris Pribadi Ceritakan Awal Kerja dengan Edhy Prabowo ilustrasi pengadilan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Tiga orang sekretaris pribadi (sespri) mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yaitu Anggia Tesalonika Kloer, Putri Elok Sukarni dan Fidya Yusri bersaksi di persidangan kasus yang menjerat Edhy Prabowo. Dalam kesaksiannya, mereka menceritakan awal mula bekerja dengan politikus Partai Gerindra tersebut.

"Saya menjadi sespri sejak 28 Juni 2020. Saya tahu info bapak butuh sespri dari kakak saya yang merupakan kader Gerindra dan dia usulkan agar saya coba kirim CV ke Bu Putri Tjatur selaku staf khusus bapak," kata Anggia di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (18/5)

Anggia menjadi saksi untuk lima terdakwa yaitu Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sespri Iis) dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cipta Kargo) yang didakwa bersama-sama menerima 77 ribu dolar AS dan Rp24,625 miliar sehingga totalnya mencapai sekitar Rp25,75 miliar dari para pengusaha pengekspor benih benih lobster (BBL) terkait pemberian izin budidaya dan ekspor.

"Saya disuruh datang ke Jakarta, wawancara dengan Pak Safri kemudian masuk kerja mulai 28 Juni dan saya keluar 6 Juli 2020," katanya.

Selanjutnya Putri Elok juga mengaku mulai bekerja pada 28 Juni 2020 bersama dengan Anggi.

"Sejak 2014-2019 sebenarnya saya sudah jadi staf Pak Edhy di DPR tapi saat Pak Edhy jadi menteri saya tidak ikut, barulah pada awal Januari Pak Edhy minta saya bergabung membantu di kementerian menjadi sekretaris karena saat itu baru ada mas Amiril dan Lukman sedangkan Bu Putri selaku stafsus malah jadi ikut bantu kerja tupoksi sekretaris," kata Putri Elok.

Namun Putri Elok menyebutkan sejumlah halangan yang membuat ia awalnya enggan bergabung sebagai sekretaris di KKP karena jam kerja di KKP yang tidak menentu. Sementar dia masih menjadi staf fraksi Gerindra di Komisi I DPR, lokasi rumahnya yang jauh dari KKP dan belum menyelesaikan tesis.

"Tapi mas Amir mengatakan untuk urusan tempat tinggal akan dicarikan, saya belum kepikiran akan dicari apartemen dan saat setelah lebaran bertemu Bapak, Bapak juga mengatakan akan diatur hanya saya tidak tanya lagi jadi akhirnya pada 28 Juni saya mulai masuk ke kementerian," ungkap Putri Elok.

Saat itu sudah ada Amiril, Lukman dan Fidya yang menjadi sespri Edhy.

"Kalau saya masuk 10 Februari 2020. Saya kenal Pak Edhy dari SMP karena beliau atasan ayah saya di Partai Gerindra. Pada akhir 2020 ada pertemuan kantor DPD Gerindra di Palembang lalu bertemu dengan Pak Edhy dan Ibu (Iis) dan saya ditanya apa sudah selesai kuliah dan siap bekerja karena lumayan untuk cari pengalaman," kata Fidya.

Fidya lalu mengiyakan ajakan Edhy tersebut. Ia kemudian menjalani wawancara di Jakarta pada 4 Februari 2020 dengan Safri tapi masih belum tahu akan dijadikan sespri.

"Partner saya saat itu adalah Mas Lukman dan Mbak Putri Tjatur di ruang sekretariat baru beberapa minggu kemudian bertemu Amiril walau awalnya belum tahu dia juga sespri," ungkap Fidya.

Baik Angia, Putri Elok dan Fidya bekerja di bawah pengawasan Putri Tjatur.

"Pak Menteri ingin saya tentir adik-adik ini agar saya tidak perlu lagi mengerjakan tugas kesekretariatan khusus untuk Pak Menteri namun masih dalam proses, adik-adik saya latih melakukan pekerjaan yang selama ini saya lakukan dalam mendampingi administrasi Pak Menteri," kata Putri Tjatur.

Putri Tjatur sudah menjadi staf Edhy sejak 2004 saat Edhy menjadi direktur utama perusahaan perkayuan di Aceh.

"Setelah itu beliau membantu pembentukan Partai Gerindra dan terpilih sebagai anggota DPR mewakili Sumatera Selatan 1 pada 2009 lalu terpilih lagi pada 2014 dan menjadi ketua Komisi IV dan saya diminta untuk mendampingi sebagai tenaga ahli," ungkap Putri Tjatur.

Setelah Edhy ditunjuk sebagai Menteri KP, Putri Tjatur juga ikut pindah ke KKP.

"Walau SK-nya berproses dan baru terbit Januari 2020, tugas saya adalah administrasi, menyortir surat internal, eksternal jadi saya lebih ke tata usaha," ungkap Putri Tjatur.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Selama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'

Selama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'

Cerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingin Bangun Politeknik Unggulan di Aceh

Prabowo Ingin Bangun Politeknik Unggulan di Aceh

Prabowo berharap pembangunan politeknik di Aceh ini bisa segera dijalankan. Dia berharap bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Puji Meutya Hafid Lebih Paham Isu Pertahanan saat Kampanye di Sumut, Sindir Anies?

Prabowo Puji Meutya Hafid Lebih Paham Isu Pertahanan saat Kampanye di Sumut, Sindir Anies?

Prabowo menilai Meutya sebagai pimpinan Komisi I DPR sangat paham dengan isu-isu pertahanan ketimbang pihak lain.

Baca Selengkapnya
Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi

Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN

Baca Selengkapnya
Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel

Carut Marut Pelaksanaan Pemilu di Makassar: Logistik Terlambat ke TPS hingga Kotak Suara Tak Tersegel

Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.

Baca Selengkapnya
Besok, Prabowo Bareng SBY Bakal Hadiri Peringatan 19 Tahun Tsunami Aceh

Besok, Prabowo Bareng SBY Bakal Hadiri Peringatan 19 Tahun Tsunami Aceh

Keduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.

Baca Selengkapnya
Perwira Menengah dan Bintara Polda Aceh Ditangkap, Diduga Terlibat Peredaran Narkoba

Perwira Menengah dan Bintara Polda Aceh Ditangkap, Diduga Terlibat Peredaran Narkoba

Dua personel Polda Aceh, AKBP AP dan Aipda SS ditangkap tim dari Polresta Banda Aceh karena diduga terlibat peredaran narkoba.

Baca Selengkapnya
Terpilih Jadi Anggota DPRD Nganjuk, Ini Sosok Trihandy Cahyo Saputro Salah Satu Caleg dengan Suara Terbanyak di Indonesia

Terpilih Jadi Anggota DPRD Nganjuk, Ini Sosok Trihandy Cahyo Saputro Salah Satu Caleg dengan Suara Terbanyak di Indonesia

Ia mendapatkan suara terbanyak di tingkat DPRD Kota/Kabupaten di Jatim padahal bukan caleg petahana.

Baca Selengkapnya