Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak terima dipecat, politikus PDIP gugat Megawati Soekarnoputri

Tidak terima dipecat, politikus PDIP gugat Megawati Soekarnoputri Politikus PDIP Dolvianus Kolo. ©2018 Merdeka.com/Ananias Petrus

Merdeka.com - Tidak terima dirinya dipecat, Dolvianus Kolo kader yang juga anggota DPRD NTT Fraksi PDIP, nekat melayangkan gugatan terhadap beberapa petinggi partai bermoncong putih itu. Didampingi kuasa hukumnya, dia mendaftarkan gugatannya di Pengadilan Negeri Kelas 1A Kupang, Kamis (26/4).

Dolvi menggugat Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Gugatan itu didaftarkan ke pengadilan lantaran pemecatan yang dilakukan dinilai dilakukan secara sepihak.

Kuasa hukum Dolvi, Robert Salu mengatakan, kliennya menggugat karena proses pemecatan yang tidak prosedural. PDIP sebagai tergugat dinilai telah melakukan perbuatan melanggar hukum yakni, pemecatan terhadap kliennya tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Klien saya menggugat ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, ketua DPD PDIP Frans Lebu Raya, serta wakil ketua Nikolaus Frans. Klien saya dipecat secara sepihak sehingga kami menggugat," kata Robert.

Dia menambahkan, akibat hal itu kliennya dirugikan secara material dan inmaterial. Sehingga klien saya menuntut PDIP sebesar Rp 3 miliar.

"Surat pemecatan itu tidak pernah sampai di tangan klien saya. Selain itu prosedur juga tidak benar, karena tidak pernah ada pemanggilan secara organisatoris ke klien saya," ujarnya.

Sementara itu, Dolvi mengaku, pemecatan terhadap dirinya diduga karena menolak mendukung Marianus Sae sebagai calon Gubernur NTT yang diusung PDIP. dirinya kritisi SK tersebut karena Marianus Sae, bukan kader partai dan pemimpin bermasalah yang kemudian ditangkap oleh KPK beberapa waktu lalu.

"Menurut saya, aspirasi yang saya perjuangkan sudah sesuai dengan rakyat yang saya wakili yakni, TTU dan Belu. Mayoritas warga yang saya wakili tidak menghendaki PDIP menetapkan Marianus Sae sebagai calon gubernur dari PDIP, karena dia bukan kader partai dan bukan pemimpin yang baik," katanya.

Dia mengungkapkan, mengkritisi keputusan partai terkait calon gubernur, merupakan bagian dari melaksanakan hak sebagai anggota partai. Hal tersebut diatur dalam anggaran dasar partai Pasal 17 huruf C.

"Jika aspirasi yang saya sampaikan bertentangan dengan partai, maka saya harus diproses sesuai pasal 11 ayat 1 anggaran rumah tangga partai. Tapi hal ini tidak ditempuh oleh partai sehingga apa yang dilakukan oleh mereka adalah perbuatan melanggar hukum," tegas Dolvi.

Sayangnya, kritikan terhadap keputusan partai itu berbuah pemecatan. Meski status pemecatan, namun Dolvi mengaku hingga kini dirinya tidak pernah menerima surat apapun dari partai, kecuali melihat ada oknum yang memosting SK pemecatan di media social.

"Saya berharap semoga hakim hakim di Pengadilan Negeri Klas 1A kupang bisa mengabulkan gugatan saya. Karena apa yang mereka lalukan itu melawan hukum," tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana

Baca Selengkapnya
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya

PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya

Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.

Baca Selengkapnya
Sederet Kecurangan Pemilu 2024 yang Digulirkan Lewat Hak Angket, Bukan Untuk Pemakzulan Jokowi

Sederet Kecurangan Pemilu 2024 yang Digulirkan Lewat Hak Angket, Bukan Untuk Pemakzulan Jokowi

Megawati Soekarnoputri semangat menggulirkan Hak Angket untuk membongkar kecurangan Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bertemu Dua Kali dengan Megawati, Ketua TKN Prabowo Diyakini Bawa Misi Rangkul PDIP

Bertemu Dua Kali dengan Megawati, Ketua TKN Prabowo Diyakini Bawa Misi Rangkul PDIP

Kehadiran Ketua TKN Rosan Roeslani di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diyakini membawa misi untuk merangkul PDIP.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
TKN Pastikan Jadwal Pertemuan dengan Megawati Sudah Ada di Meja Prabowo

TKN Pastikan Jadwal Pertemuan dengan Megawati Sudah Ada di Meja Prabowo

TKN Pastikan Jadwal Pertemuan dengan Megawati Sudah Ada di Meja Prabowo

Baca Selengkapnya
Hasto Bongkar Jokowi Ingin Ambil Alih Golkar dan PDIP, Ada Menteri Ditugaskan jadi Juru Lobi

Hasto Bongkar Jokowi Ingin Ambil Alih Golkar dan PDIP, Ada Menteri Ditugaskan jadi Juru Lobi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.

Baca Selengkapnya
Megawati Berencana Bertemu Jusuf Kalla

Megawati Berencana Bertemu Jusuf Kalla

Politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mendengar ada rencana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.

Baca Selengkapnya
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.

Baca Selengkapnya