Tidak mengajar hampir 2 bulan, dosen Universitas Mulawarman hilang
Merdeka.com - Desiana (45), seorang dosen Fakultas Pertanian di Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, hampir dua bulan terakhir ini tidak masuk mengajar. Belakangan dia dikabarkan menghilang.
Keluarganya terus mencari tahu keberadaan dosen perempuan golongan III-D itu. Pihak Fakultas Pertanian mencatat, selama bulan Februari 2016 lalu, Desiana hanya masuk kampus sembilan kali. Sementara di bulan Maret 2016 lalu sampai dengan saat ini, dia tidak pernah masuk kampus sekalipun. Tidak ada yang tahu keberadaannya. Ponselnya pun sudah tidak aktif.
"Kami nilai dia (Desiana) menghilangkan diri. Para dosen, kalau ada kegiatan di luar, pasti melaporkan ke fakultas. Tapi ini tidak. Agak mengherankan," kata Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Awang Yusrani, kepada wartawan di gedung Fakultas Pertanian, Jalan Paser Belengkong, kompleks Universitas Mulawarman, Samarinda, Kamis (7/4).
Pengajar di Fakultas Pertanian pun dibuat bertanya-tanya tentang keberadaan Desiana sebenarnya, termasuk rekan-rekannya yang tinggal di mess dosen. Hilangnya Desiana pun sudah disampaikan kepada keluarganya di Balikpapan.
"Keluarganya juga kaget. Tidak tahu juga keberadaannya. Informasi terakhir, sudah dilaporkan ke kepolisian di Balikpapan. Kalau tidak ada tindak lanjut, akan lapor ke Polda (Polda Kaltim di Balikpapan)," ujar Awang.
Keseharian sang dosen menurut Awang, berkepribadian tertutup dengan rekan sesama dosen di fakultas. Namun demikian, kepada mahasiswa, yang bersangkutan layaknya dosen pada umumnya dan termasuk dosen yang tertib.
"Dia tidak pernah bercerita, kalau mungkin ada masalah. Di fakultas, dia tidak pernah bermasalah. Tidak ada gejala aneh, kok drastis hilang seperti ini?" ucap Awang.
"Kalau dalam pemberian materi kepada mahasiswa, bagus saja. Memberikan bimbingan dan praktik, bagus saja. Telepon selularnya sudah tidak bisa dihubungi," tambah Awang.
Meski demikian, Awang menyatakan pihak fakultas tidak langsung memberi sanksi kepada Desiana. Sebab, hal itu mesti dilalui secara prosedural.
"Kami sudah berikan surat peringatan (SP) pertama. Kalau sudah 3 kali SP, tetap tidak diketahui keberadaannya, baru kami akan lapor ke rektorat. Tapi kami juga bingung mau menunjukkan SP itu ke mana," tutup Awang.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Mahasiswa Tulis Tangan Tugas Kuliah Selama 3 Minggu dan Hilang dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Momen seorang mahasiswa sudah tulis tangan tugas kuliahnya selama 3 minggu dan hilang H-1 sebelum dikumpulkan, ternyata ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaDua Terdakwa Pemutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Hukuman Mati
Kedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun
kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaDikenal Fleksibel, Ini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka
Nah, buat kamu yang tertarik buat bisa kuliah fleksibel di UT, cara mendaftarnya gampang banget!
Baca SelengkapnyaKorban Pelecehan Beberkan Modus Rektor UP Nonaktif: Dipanggil Menghadap ke Ruang Kerjanya
Ada dua laporan yang diterima Polda Metro Jaya yakni atas nama pelapor RZ Kabag Humas dan Ventura Universitas Pancasila dan DF sebagai pegawai honorer.
Baca SelengkapnyaUGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor
Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaGuru di Kupang Dituduh Cabuli 4 Siswa dalam Kelas dan Perpustakaan 3 Hari Berturut-turut
Seorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca Selengkapnya