Tiang merah putih jadi tandu sang Wamen
Merdeka.com - Jarum jam menunjukkan pukul 03.00 WITA. Beberapa kru bangun dan langsung bergegas menyiapkan sarapan di tengah udara dingin Pos III Gunung Tambora.
Mie instan, telur dan minuman coklat menjadi suplemen tim untuk menundukan Gunung Tambora. Pagi itu sekitar pukul 04.00 tim yang dipimpin Wamen ESDM, Widjajono Partowidagdo memulai pendakian gunung setengah itu.
Matahari mulai terbit dari ufuk barat, saat rombongan yang berjumlah 23 orang mulai merasakan terjalnya medan. Beberapa kali Widjajono mulai mengeluhkan capek dan meminta istirahat.
"Setelah matahari terbit, bapak mulai mengelukan capek," ujar salah satu tim Hadi Purwoko yang menyertai Wamen Widjojano mendaki Gunung Tambora kepada merdeka.com, Senin (23/4).
Hadi adalah pengamat Gunung Api Sanghyang Api di Bima. Hadi menjadi salah satu kru yang ikut menemani Wamen ESDM tersebut mendaki Gunung Tambora.
Bahkan Widjajono sempat buang air besar hinga dua kali dalam perjalanan dari Pos III menuju puncak.
"Setelah buang air besar yang kedua, bapak kembali mengelauh bahwa pendakian kali ini terasa lebih berat. Tapi setelah istirahat, bapak minta dilanjutkan," terang Hadi.
Puncak gunung setengah itu pun kemudian terlihat. Tim hanya tinggal berjarak sekitar 50 meter dari puncak Kaldera Gunung Tambora, namun lelah memaksa Wamen yang dikenal nyentrik ini untuk beristirahat, sedangkan beberapa kru lain melanjutkan ke puncak.
"Bapak sempat minta di pijit, lalu saya pijit tangannya bapak dan seorang sopir hard top memijit kaki bapak. Saat itu bapak masih sering bercanda dengan kita," terang Hadi.
Waktu menujukkan sekitar pukul 09.15 WITA, saat matahari mulai menunjukkan teriknya. Tiba-tiba, tubuh Widjajono kejang-kejang. Hadi dan kru lain sempat mengira guru besar ITB itu kesurupan.
Tak ayal, beberapa kru langsung membacakan ayat-ayat suci untuk mengusir rok yang merasuki pria kelahiran Magelang itu. Namun usaha itu sia-sia, kru pun langsung sadar bahwa Widjajono bukan kerasukan.
"Tidak lama bapak langsung tidak sadarkan diri. Kru yang di puncak segera dipanggil untuk mendekat," terang Hadi.
Beruntung saat itu Hadi membawa handy talkie (HT), hadi yang sudah menyetel frekuensi 14.800 yang tersambung ke Pos III langsung mengabarkan kondisi Pak Wid dan segera minta bantuan helikopter. Namun karena cuaca buruk tak tersebut urung terjadi.
Salah seorang kru langsung kembali naik ke puncak. Sebuah tiang merah putih yang menancap di puncak kaldera dia cabut. Besi tersebut kemudian dibekokan dengan paha sebagai tuas. Besi itu tiang bendera itu pun segera terpotong jadi dua.
Besi tersebut kemudian dibawa turun ke lokasi dimana Pak Wid pingsan. Segera tim yang panik membuat tandu berbekal tiang bendera dan sarung.
"Kita sudah putuskan, Bapak harus dibawa secepatnya ke Pos III. Akhirnya bapak kita bawa dengan tandu," terangnya.
Sebelum mencapai pos III, tim sempat melihat helikopter mondar-mandir, namun karena kabut tebal, heli tersebut tak kunjung turun.
Tim pun tiba di Pos III, hard tob langsung disiapkan untuk membawa Pak Wid yang masih belum sadar. Hadi pun terus mengontak pos-pos lain untuk menyediakan tim penjemput dan para medis di Pos I.
"Setelah sampai pos satu, ada tim penjemput dan dokter. Dan saat itu dokter yang langsung memeriksa menyatakan kalau Bapak sudah tidak ada, kami semua langsung menangis," terangnya.
Hadi yang baru mengenal Widjajono merasa sangat kehilangan dengan kepergian salah satu ahli perminyakan itu. Hadi juga menjadi saksi saat tokoh yang dikenal sederhana itu menghadap yang kuasa.
"Meski baru kenal, tapi sudah langsung bisa terenyuh. Bapak sangat sederhana dan sering memberi nasehat selama di perjalanan," imbuhnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaCara Hilangkan Rasa Pahit Pare Sebelum Diolah, Tanpa Garam dan Cuka
Meskipun dikenal karena pahitnya, pare tetap diminati karena khasiatnya dan sebagian orang menikmati rasanya. Cara untuk menghilangkan pare pun sangat mudah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaCara Hilangkan Bau Tanah Ikan Patin Saat Dimasak dengan Mudah, Cuma Butuh 2 Bahan Dapur
Cuma dengan 2 bahan ini, bau tanah menyengat pada ikan patin dapat dinetralisir secara sempurna. Ini dia langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaTanaman Ini Ternyata Bisa Jadikan Hidangan Lebih Harum, Apa Saja?
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaWaspada! Ini 5 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Garut
Untuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca Selengkapnya