Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TGPF Kasus Novel Baswedan Tengah Susun Laporan untuk Diserahkan ke Kapolri

TGPF Kasus Novel Baswedan Tengah Susun Laporan untuk Diserahkan ke Kapolri Novel Baswedan. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mengklaim tengah membuat laporan hasil pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Masa kerja TGPF telah berakhir pada (7/7) kemarin.

"Jadi tim yang dibentuk oleh Bapak Kapolri sesuai dengan surat perintah Bapak Kapolri, ada pakar, ada penyidik KPK, ada penyidik PMJ kan sudah berakhir kemarin. Tapi tentunya dari tim sudah menyusun laporannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (9/7).

Namun, Argo menolak memberikan bocoran terakit temuan-temuan yang didapat TGPF. Dia hanya menyebut hasil laporan akan segera diberikan ke pimpinan sehingga belum bisa dibeberkan hasilnya.

"Laporan nanti akan dikirim ke pimpinan Polri ya," katanya.

Sebelumnya, Penyidik dari Polda Metro Jaya bersama Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memeriksa Novel Baswedan atas kasus penyerangan yang menimpanya. Nantinya, seluruh temuan akan disampaikan pada Juli 2019 mendatang.

"Jadi itu sedang bekerja sampai diberi waktu kan enam bulan sejak Januari, sampai nanti Juli kira-kira," tutur Anggota TGPF, Hendardi.

Novel menilai tim gabungan yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian percuma jika hanya melakukan investigasi tanpa mengungkap pelaku maupun dalang penyerangan air keras terhadap dirinya.

"Kalau hanya dilakukan investigasi yang sifatnya sekadarnya saja, saya kira percuma. Kami ingin komitmen yang jelas, kalau pun ada tim gabungan, ya tim gabungan yang mandatnya kuat. Kalau tim gabungan dari Pak Kapolri saya tidak yakin itu mandatnya kuat," ujar Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Novel mengaku sempat bertemu dengan tim gabungan tersebut saat mendatangi Gedung KPK beberapa waktu lalu. Novel menyebut tim gabungan sempat mempertanyakan apakah dirinya akan memberikan keterangan seputar teror yang dialaminya pada 11 April 2017 dini hari dan teror-teror lainnya yang diterima petugas KPK.

"Kalau komitmen tim gabungan ini mau mengungkap serangan kepada KPK dan yang lainnya, maka saya pikir itu serius, dan tentunya saya akan memberikan keterangan kepada orang atau tim yang serius untuk mengungkap," kata Novel.

Tim gabungan kasus Novel yang digagas Kapolri ini dibentuk sejak 8 Januari 2019. Tim gabungan ini berjumlah 65 anggota yang terdiri dari sejumlah unsur seperti Polri, KPK, berbagai ahli, dan tokoh masyarakat.

Sejumlah ahli yang dilibatkan dalam tim tersebut, di antaranya peneliti LIPI Hermawan Sulistyo, Ketua Umum Ikatan Sarjana Hukum Indonesia Amzulian Rivai, Ketua Setara Institute Hendardi, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Komisioner Komnas HAM periode 2012-2017 Nur Kholis.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.

Baca Selengkapnya
TPN Langsung Gelar Rapat Darurat usai Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Ganjar di Debat Capres

TPN Langsung Gelar Rapat Darurat usai Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Ganjar di Debat Capres

TPN Ganjar-Mahfud langsung menggelar rapat usai Prabowo tiga kali setuju dengan gagasan Ganjar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang IBL, Para Taruna Akpol Diberi Pesan Oleh Komadan 'Jangan Pelanggaran Masih Panjang Kalian dan Kerjakan Tugas'

Jelang IBL, Para Taruna Akpol Diberi Pesan Oleh Komadan 'Jangan Pelanggaran Masih Panjang Kalian dan Kerjakan Tugas'

Pesan komandan kepada para taruna-taruni Akademi Kepolisian (Akpol) menjelang IBL (Izin Bermalam Luar).

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan Pilpres, Relawan 03 Sosialisasikan 21 Program Ganjar-Mahfud MD

Jelang Pencoblosan Pilpres, Relawan 03 Sosialisasikan 21 Program Ganjar-Mahfud MD

Kegiatan ini merangkul sejumlah daerah di Jawa Barat dan Banten.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Perintahkan Pendukung Rekam Bukti Kecurangan Pilpres 2024, Ini Tujuannya

TPN Ganjar-Mahfud Perintahkan Pendukung Rekam Bukti Kecurangan Pilpres 2024, Ini Tujuannya

TPN Ganjar-Mahfud Perintahkan Pendukung Rekam Bukti Kecurangan Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Ratusan Ribu Saksi, akan Disebar di TPS

TPN Ganjar-Mahfud Siapkan Ratusan Ribu Saksi, akan Disebar di TPS

Saat ini TPN Ganjar-Mahfud memiliki lebih dari 800.000 saksi.

Baca Selengkapnya
TPN Buktikan Ganjar-Mahfud Lebih Dekat dengan Rakyat Kecil

TPN Buktikan Ganjar-Mahfud Lebih Dekat dengan Rakyat Kecil

Chico Hakim mengatakan baik Ganjar, maupun Mahfud, sama-sama terlahir dari keluarga sederhana

Baca Selengkapnya
TPN Tegaskan 21 Program Ganjar-Mahfud Bukan Sekadar Janji, Bisa Dikerjakan Satu Periode

TPN Tegaskan 21 Program Ganjar-Mahfud Bukan Sekadar Janji, Bisa Dikerjakan Satu Periode

Sebab, 21 program itu dibuat berdasarakan kajian mendalam, termasuk soal pendanaan

Baca Selengkapnya