Terungkap Penyebab Warga Termakan Isu Kiamat di Ponorogo
Merdeka.com - Warga Ponorogo, Jawa Timur digegerkan dengan isu kiamat sudah dekat. Akibat isu tersebut warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo ramai-ramai meninggalkan desa mereka.
Dengan mudah warga desa percaya tanpa dicek kebenaran dari isu tersebut. Berikut ini fakta-fakta menyebarnya isu kiamat yang menggegerkan warga di Ponorogo:
Puluhan Warga Hijrah ke Malang
Warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, termakan isu kiamat. Akibatnya, 52 warga di desa tersebut memilih keluar dari desa untuk mencari perlindungan ke pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Malang.
Informasinya, hijrahnya warga Watubonang ini tidak bersamaan, tapi bertahap sejak sebulan lalu. Terakhir warga yang pindah ke Kabupaten Malang itu terjadi pada 7 Febuari 2019 lalu tapi baru heboh dan viral di media sosial sejak dua hari terakhir.
Terungkap Penyebar Isu Kiamat
Warga Desa Watubonang pindah setelah ada seorang warga yang bernama Katimun menyebarkan isu kiamat sudah dekat. Selain itu Katimun juga menyebar isu jika akan terjadi perang sampai kemarau panjang. Katimun juga meminta warga untuk segera pergi dan menjual semua aset yang dimiliki.
"Mereka dipengaruhi atau diajak oleh Katimun, warga RT 05 RW 01 Dukuh Rrajan, Desa Watubonang. Diminta menjual aset-aset yang dimiliki untuk bekal akhirat," kata Camat Badegan, Ringga Irawan.
Bupati Ponorogo: Mereka Terlanjur Percaya dan Meyakini
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni juga mengaku prihatin dengan doktrin kiamat yang menimpa warganya, sehingga memilih pindah dan berlindung ke Ponpes Miftahul Falahil Mubtadi'in di Kabupaten Malang.
"Mereka percaya akan ada kiamat dan kalau di pondok itu enggak ikut kiamat. Sesungguhnya kita sudah melakukan pembinaan sekaligus memberikan pemahaman, tapi ya sulit, mereka terlanjur percaya dan meyakini," katanya.
Ipong berharap, semua pihak terkait ikut turun tangan untuk memberikan pembinaan. "Jadi harus ada upaya yang serius dari Ormas-Ormas keagamaan, MUI, Pemprov, Pemkab Malang," kata Ipong.
Komentar Gubernur Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang ikut angkat bicara dan heran dengan doktrin kiamat tersebut tanpa klarifikasi lebih dulu oleh si penerima informasi. "Itu kerentanan masyarakat ketika menerima informasi-informasi yang mereka tidak sempat tabayyun, tidak sempat klarifikasi atau mereka salah referensi," kata Khofifah.
Jadi, lanjutnya, warga yang menerima informasi tanpa tabayyun itu sudah punya ketaatan, kepercayaan, ketundukan kepada orang tertentu. "Sehingga ketika orang yang merasa menjadi top reference dalam hidupnya itu menyampaikan sesuatu, ya sudah mereka langsung percaya, dianggap kebenaran," jelasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaTiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaBangunan Tua di Pelosok Wonogiri Ini Diduga Peninggalan Kiai Tunggul Wulung, Begini Penuturan Sesepuh Setempat
Bangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.
Baca SelengkapnyaBak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat
Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari
Kampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPulang Tahlilan, Seratusan Warga Leuwisadeng Bogor Diduga Keracunan Makanan
Sedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca Selengkapnya