Merdeka.com - Mobil dinas TNI yang menjemput Anggiat Pasaribu diketahui milik Brigjen Zamroni, saudara sepupunya. Hal itu diungkap pengacara Anggiat, Clanse Pakpahan.

"Setahu saya itu mobil mereka, (Dicat mobil militer) enggak. mobil dinas mereka waktu aktif di Kodim. Saya kurang begitu paham, saya tahu itu dipakai mereka pak Zamroni sebagai inventaris," kata Kuasw hukum Anggiat Pasaribu, Clanse Pakpahan di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (24/11).

Clanse juga memastikan kalau Brigjen Zamroni, ada dalam kendaraan dinas TNI jenis Pajero Sport yang menjemput Anggiat di Bandara Soekarno - Hatta.

"Dia (zamroni) ada di situ (satu mobil penjemputan)," kata Clanse.

Namun begitu, Clanse memastikan kalau penyebutan anak jendral bintang tiga oleh Anggiat Pasaribu, saat berseteru dengan Ibu Arteria Dahlan, adalah ucapan spontan Anggiat yang emosi.

"(Perkataan anak jendral bintang tiga)Engga ada, lihat saja di video itu. Mungkin karena emosi, bisa keluar kali ya," jelas Clanse.

Menurut dia, Anggiat dan Brigjen Zamroni adalah sepupu. Bukan suami - istri maupun anak - keponakan.

"Adik sepupu," kata Clanse.

Untuk diketahui, Anggiat Pasaribu akhirnya mencabut laporan dan meminta maaf terkait kasus cekcok dengan Anggota DPR Arteria Dahlan di Bandara Soekarno-Hatta. Pengacara Anggiat, Clanse Pakpahan menuturkan, penyebab Anggiat emosi lantaran kondisi giginya kumat dan menahan kencing.

"Jadi kondisi selama ini Ibu Anggiat Pasaribu kebetulan pada saat perjalanan dari Bali kembali ke Jakarta, kondisi giginya lagi kumat. terus ya mungkin di pesawat nahan pipis," kata Clanse.

Kondisi itu yang membuat Anggiat marah-marah dan melangkahi koper milik orang tua Arteria Dahlan.

"Namanya perempuan, kalau nahan sesuatu enggak stabil. jadi kopernya ibu dilangkahi, itulah jadi pemicu," lanjutnya.