Terungkap, Ini Wujud Buku Pencatatan Sipil Zaman Belanda di Malang
Merdeka.com - Akta pencatatan peninggalan zaman Hindia Belanda dipajang dalam sebuah kotak kaca di Museum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang. Arsip dalam bahasa Belanda dan Jawa itu masih tulisan tangan berangka tahun 1826.
"Beberapa koleksi lama kita tampilkan, ini yang terlama, buku register akta pencatatan sipil tahun 1826," kata staf Dispendukcapil Rizky Ari Ramdana yang melayani kunjungan masyarakat, Rabu (28/9).
Kondisi arsip tersebut masih utuh kendati nampak kusam dan beberapa bagian tulisan terlihat kabur termakan usia. Bentuk tulisan tangannya latin yang meliuk-liuk memenuhi setiap halaman buku setebal sekitar 30 sentimeter.
Jumlah koleksi buku arsipnya tiga buah yang masing-masing disimpan dalam kotak kaca sekaligus berfungsi sebagai pelindung. Selain itu juga berjajar aneka peralatan termasuk masin ketik dan alat cetak kuno yang pernah digunakan di lingkungan Dispendukcapil Kota Malang.
©2022 Merdeka.com"Sudut sana juga menampilkan menampilkan KTP, Akta Kelahiran, Akta Nikah, Akta Cerai dan Kartu Keluarga yang dulu diterbitkan oleh Kelurahan," bebernya.
Koleksi itu dipamerkan untuk masyarakat yang ingin mengetahui sejarah pencatatan dari waktu ke waktu khususnya di Kota Malang. Koleksi tertata sedemikian rupa secara berurutan hingga jenis pencatatan terbaru.
Kepala Dispendukcapil Kota Malang, Eny Hari Sutiarny menambahkan, museum bertujuan mengedukasi masyarakat lewat koleksi-koleksinya. Masyarakat dapat mengetahui sejarah dan bentuk kutipan maupun produk administrasi kependudukan dari berbagai zaman.
"Saya berpikir, sejak 1800-an, masyarakat sudah mengerti hak sipilnya. Apalagi sekarang, semuanya sudah dimudahkan. Karena hak sipil milik semua warga Indonesia," ucapnya.
©2022 Merdeka.com
Koleksi yang dimiliki cukup banyak, meski tidak keseluruhan ditampilkan karena alasan keterbatasan tempat. Museum Dispendukcapil sendiri baru diperkenalkan 30 Agustus 2022 lalu.
Eny menilai koleksi itu perlu diketahui oleh masyarakat secara luas sehingga dapat menginspirasi. Karena memang koleksi itu menjadi saksi perjalanan pencatatan yang pernah dilalui bangsa Indonesia.
Masyarakat yang ingin melihat koleksi tersebut dapat langsung datang ke Lantai 3 di Gedung A Block Office Kota Malang tanpa dipungut biaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaTabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.
Baca SelengkapnyaSejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaJejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaSejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen
Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaMengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara
Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan
Baca SelengkapnyaMangkuk Beling Zaman Romawi Ditemukan Masih Utuh Tidak Pecah, Usianya 2.000 Tahun
Arkeolog menemukan sebuah mangkok beling yang masih utuh berusia 2.000 tahun saat melakukan penggalian di kota Nijmegen, Belanda.
Baca Selengkapnya