Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terkenal jujur, Aiptu Jailani diminta jadi Kapolres Gresik

Terkenal jujur, Aiptu Jailani diminta jadi Kapolres Gresik Aiptu Jailani si Polantas jujur dari Gresik. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Selain kedua orang tuanya, khususnya sang ibu, Aiptu Jailani (44), anggota Satlantas Polres Gresik, Jawa Timur, tidak memiliki figur yang bisa dijadikan panutan di kehidupannya sehari-hari sebagai anggota polisi. Bahkan, bintara kelahiran Jombang itu, mengaku tak mengenal sosok Polisi Hoegeng Imam Santoso yang diberhentikan mantan Presiden Soeharto pada tahun 1971, sebagai Kapolri.

Bagi banyak kalangan, Polisi Hoegeng menjadi figur dan contoh kejujuran di lingkungan korps kepolisian. Bahkan, Presiden keempat republik ini, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid), menganggap Polisi Hoegeng adalah satu-satunya polisi jujur di Indonesia. Menurut Gus Dur, di Indonesia polisi jujur itu ada tiga, yang pertama Polisi Hoegeng, patung polisi dan polisi tidur.

Sayang, Aiptu Jailani tidak mengenal sepak terjang dan kejujuran Hoegeng. "Waduh, saya kok nggak tahu ya cerita-cerita soal beliau (Hoegeng)," aku Jailani yang dikenal sebagai Polantas paling jujur di Gresik.

Bahkan, saat ditanya soal Irjen Djoko, atau kasus Simulator SIM di institusi yang satu lembaga dengan dirinya, Jailani enggan berkomentar dan mengaku tak mengenalnya. "Waduh saya nggak tahu banyak tentang itu. Saya nggak kenal sama mereka (Djoko). Yang jelas, saya secara pribadi masih terlalu banyak celah, untuk apa menceritakan orang lain, apalagi saya memang tidak mengenalnya," elak Jailani.

Suami dari Rahmawati ini mengaku, ketegasan, kedisiplinan dan kejujuran yang dia tanamkan adalah buah dari didikan kedua orang tuanya, yang hanya seorang petani biasa di Jombang. "Terutama ibu saya. Beliau banyak mengajarkan pada saya soal kedisiplinan. Ibu saya adalah perempuan yang sangat disiplin, dan itu yang diajarkannya kepada saya. Selain ibu saya, tak ada orang lain yang mempengaruhi prinsip dan perilaku saya," aku bintara 44 tahun tersebut.

Ditanya lagi soal figur polisi yang mempengaruhi sikapnya yang anti suap dan disiplin selain orang tuanya, Jailani tampak bingung menjawab. "Figur polisi? Siapa polisi yang menjadi panutan saya saat menjalankan tugas? Siapa? Nggak ada, mungkin Pak Iqbal (mantan Kapolres Gresik, AKBP M Iqbal, sekarang Kapolres Jakarta Utara). Iya mungkin Pak Iqbal, figur polisi idola saya," katanya sembari tersenyum tipis.

Tapi saat diminta menjelaskan kenapa mengidolakan M Iqbal, Jailani kembali bingung menjelaskan kenapa. "Ya mungkin karena pernah menjadi Kapolres Gresik, dan pernah menegur saya mungkin, kemudian saya menjadi tertarik soal kepemimpinan beliau," kata dia yang masih kebingungan mencari figur yang pas selain orang tuanya.

Dan menurut Jailani, yang dikenal masyarakat Gresik sebagai satu-satunya Polantas tukang tilang dan tak mengenal kompromi itu, M Iqbal pernah menegur dia lantaran jengkel karena namanya kalah tenar di Gresik.

"Beliau pernah bilang ke saya, Jailani, kamu saja jadi kapolres gantikan saya, masak kamu lebih dikenal daripada saya," kata Jailani menirukan kalimat M Iqbal waktu itu.

Diceritakan Jailani, komentar M Iqbal kepada dirinya itu, terjadi ketika kapolres usai menggelar dialog dengan anak-anak sekolah dasar.

"Saat itu, anak-anak ditanya siapa nama Kapolres Gresik dan mereka menjawab serempak, kalau Kapolres Gresik itu ya Jailani," cerita Jailani sembari tersenyum geli.

Jailani, memang lebih dikenal masyarakat Gresik, daripada perwira tinggi di internal kepolisian, karena dia sering memberi tilang kepada siapa saja yang melanggar rambu-rambu lalu lintas. Bapak dua anak itu, tak mengenal kompromi, tak kenal tilang di tempat alias 86 alias uang damai. Dia tak mengenal keluarga saat bertugas, tak peduli perwira polisi, TNI, wartawan, pejabat bahkan istrinya sendiri, tak luput dari ancaman sanksi tilangnya, karena melanggar aturan berlalu lintas.

Beredar video polisi mengajak damai bule Belanda di Bali

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Brigjen Polisi Dicopot Jabatan karena Tolak Perintah Kapolri, Kariernya Malah Melesat Hingga Jadi Wakapolri

Kisah Brigjen Polisi Dicopot Jabatan karena Tolak Perintah Kapolri, Kariernya Malah Melesat Hingga Jadi Wakapolri

Cerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.

Baca Selengkapnya
TNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya

TNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya

Dugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Akibat Ketemuan dengan Sang Pujaan Hati, Prajurit TNI AD Ini Mengaku Baru Dua Kali ke Jakarta

Akibat Ketemuan dengan Sang Pujaan Hati, Prajurit TNI AD Ini Mengaku Baru Dua Kali ke Jakarta

Seorang Prajurit TNI AD asal Biak Provinsi Papua mengaku baru dua kali menginjakkan Kakinya ke Ibu Kota Jakarta.

Baca Selengkapnya