Terisolir, pencarian korban longsor Cililin dilakukan manual
Merdeka.com - Tim gabungan terus mencari para korban yang masih tertimbun longsor di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Lokasi yang terisolir dan sangat sulit untuk mengerahkan alat berat, membuat pencarian masih dilakukan secara manual.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Sigit Udjawalaprana mengatakan pencarian hari kedua dilakukan sejak pagi sekira pukul 06.30 WIB. Tidak ada yang berbeda dari hari sebelumnya.
"Pencarian dilakukan secara manual, karena beratnya medan membuat tidak memungkinkan masuknya kendaraan ke lokasi bencana," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Selasa (26/3).
Anjing pelacak kata dia akan digunakan untuk mempermudah penciuman jasad yang diduga masih tertimbun. "Pokoknya sekarang apa yang bisa kita lakukan ya lakukan sekarang juga, tanpa berpikiran mengerahkan alat berat," ujarnya.
Di hari kedua sambung dia sudah ada 9 korban ditemukan dalam keadaan tewas. Terakhir atas nama Iis berjenis kelamin perempuan usia 9 tahun. Dengan begitu ada 8 jasad yang masih belum ditemukan. Pihaknya mengaku akan terus melakukan pencarian sesuai prosedur yakni 7 hari dari kejadian.
Jelang petang tim yang terdiri dari SAR, Basarnas, TNI, Polri dan sejumlah relawan akan menghentikan pencarian. Alasannya kondisi gelap tidak mungkin untuk terus mencari.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan terbungkus selimut oleh seorang pesepeda pada Minggu (25/2) lalu.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaKorban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaProses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnya3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca Selengkapnya