Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tepis Keterangan Saksi, Hendra Kurniawan Mengaku Bertemu Ferdy Sambo Pada 11 Juli

Tepis Keterangan Saksi, Hendra Kurniawan Mengaku Bertemu Ferdy Sambo Pada 11 Juli Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Sidang Obstruction Of Justice. Syifa Annisa Yaniar

Merdeka.com - Terdakwa Hendra Kurniawan membantah sempat bertemu Ferdy Sambo di ruang kerja Kadiv Propam Polri pada 13 Juli 2022 atau sekitar sepekan setelah penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bantahan itu disampaikan mantan Karopaminal Divisi Propam Polri tersebut menanggapi keterangan dua saksi Staf Pribadi (Spri) mantan Kadiv Propam Polri Polri Irjen Ferdy Sambo, Muhammad Rafli dan Novianto Rifai saat sidang perkara dugaan obstruction of justice pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Tanggapannya bahwa saya di tanggal 13 Juli itu, saya tidak pernah ke tempatnya pak FS," ujar Hendra.

Namun Hendra mengakui sempat bertemu dengan Ferdy Sambo pada 11 Juli, bukan 13 Juli sebagaimana keterangan disampaikan Rafli dan Novianto.

Adapun pertemuan tersebut dikatakan Hendra, mesti menunggu selama dua jam lebih. Alasannya, ada tamu dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Hendra juga mengaku sempat dipanggil Ferdy Sambo pada 14 Juli. Tetapi, sebatas untuk mendampingi pemeriksaan Kuat Maruf, Richard Eliezer alias Bharada E, dan Bripka Ricky Rizal.

"Jam 10 saya dipanggil pak Ferdy Sambo untuk pendampingan di pemeriksaan penyidik Pidum," kata Hendra.

Kesaksian Dua Staf Ferdy Sambo

Sebelumnya, saksi Muhammad Rafli selaku staf pribadi (Spri) Kadiv Propam Polri sempat menyebut jika Ferdy Sambo dengan Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin, bertemu. Dimana pertemuan itu terjadi pada 13 Juli usai penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Pak Hendra Kurniawan dan Pak Arif Rachman," ujar Rafli dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, (8/12).

Pertemuan itu berlangsung di kantor Ferdy Sambo di Gedung Divpropam Mabes Polri. Dengan posisi Hendra dan Arif yang datang sekitar malam harinya. Mereka pun masuk ke ruang namun pertemuan tersebut tidak berlangsung lama.

Tanpa mengetahui apa isi perbincangan itu, usai pertemuan itu rampung, Hendra Kurniawan dan Arif Rachman keluar bersamaan. Hanya saja, saat itu Arif Rachman tak langsung pulang, karena mampir ke ruang pantry.

Di sana, lanjut Rafli, sudah ada Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo. Tetapi, ia tak tahu apa yang dibicarakan karena titik dia berjaga di meja Spri sedikit jauh dengan pantry.

Senada dengan Rafli, Novianto Rifai selaku Spri Kadiv Propam juga membenarkan adanya pertemuan Ferdy Sambo dengan Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin yang berlangsung sekitar pukul 20.00 Wib malam.

Novianto mengatakan setelah pertemuan tersebut, Ferdy Sambo baru keluar ruangan sekitar pukul 23.00 Wib untuk selanjutnya diantar oleh Chuck Putranto.

"Pak Kadiv Propam saat itu pulang jam berapa?" tanya JPU.

"Itu karena ada surat yang ditandatangani, selesai saya koreksi. pak FS pulang sekitar jam 11 malam," jelasnya.

"Pak Hendra?" tanya JPU.

"Sekitar jam 8 lebih 15 menit (malam)," ucap Novianto.

"Chuck?" cecar JPU.

"Jam Set 12. (23.30 Wib). Masing- masing, dan kebiasaan Pak Chuck itu biasanya mengantarkan Pak FS sampai mobil. Baru nanti siap-siap pulang," jelas Novianto.

Kejadian Dalam Dakwaan

Dalam dakwaan, Arif Rachman dan Hendra Kurniawan diketahui menghadap ke Ferdy Sambo setelah salinan CCTV di Kompleks Polri, Duren Tiga dilihat langsung.

Pertemuan itu bermula ketika Arif Rachman Arifin menemukan hal berbeda dari rekaman CCTV dengan cerita Ferdy Sambo selama ini. Sehingga, ia langsung menelepon Hendra Kurniawan sebagai atasannya.

Mendengar cerita itu, Hendra lalu meminta Arif untuk bertemu Sambo bersama dirinya.

Di ruangan setelah mendengar cerita Arif Rachman, Ferdy Sambo begitu marah. Sampai berucap kalau rekaman itu bocor maka yang harus bertanggung jawab adalah keempat anak buahnya tersebut. Bahkan Ferdy Sambo meminta Arif Rachman untuk memusnahkan rekaman tersebut.

Ferdy Sambo lantas meminta Hendra Kurniawan untuk memastikan agar semuanya beres. Saat mengucapkan permintaan ini, Ferdy Sambo melihat ke Arif Rachman yang menundukan kepalanya.

"Kenapa kamu tidak berani menatap mata saya, kamu kan sudah tahu apa yang terjadi dengan mbakmu (Putri)," ucap Ferdy Sambo ke Arif Rachman sambil mengeluarkan air mata.

"Sudah Rif, kita percaya saja," timpal Hendra Kurniawan.

Saat Hendra Kurniawan dan Arif hendak keluar ruangan, Sambo kembali berpesan kepada bawahannya tersebut.

"Pastikan semuanya bersih," tegas Ferdy Sambo.

Sekedar informasi jika keterangan Muhammad Rafli dan Novianto Rifai sebagai saksi hadir untuk pemeriksaan perkara obstruction of justice pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atas terdakwa Hendra Kurniawan.

Dalam perkara ini Hendra Didakwa bersama Ferdy Sambo, Agus Nurpatria, Arif Rahman, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, dan Irfan Widyanto atas Pasal 49 jo Pasal 33 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden

PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden

Keluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.

Baca Selengkapnya
Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.

Baca Selengkapnya
Prajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo

Prajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo

PDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Perdana, Khofifah dan Erick Thohir Hadiri Debat Pilpres di Kubu Prabowo-Gibran

Perdana, Khofifah dan Erick Thohir Hadiri Debat Pilpres di Kubu Prabowo-Gibran

Erick secara mengejutkan tiba di kediaman Prabowo Subianto jelang debat cawapres.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Baru Usul Hak Angket, Ganjar Langsung 'Disetrum'

Sekjen PDIP: Baru Usul Hak Angket, Ganjar Langsung 'Disetrum'

Menurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.

Baca Selengkapnya
Hukuman Mati Ferdy Sambo Dianulir MA, Mahfud MD: Sudah Final, Mari Kita Terima

Hukuman Mati Ferdy Sambo Dianulir MA, Mahfud MD: Sudah Final, Mari Kita Terima

Mahkamah Agung (MA) menganulir vonis hukuman mati Fredy Sambo. Eks Kadiv Propam Mabes Polri hanya diganjar pidana penjara seumur hidup.

Baca Selengkapnya
11 Jenderal Polisi Naik Pangkat, Irjen Kementan Setyo Budiyanto Sandang Bintang Tiga

11 Jenderal Polisi Naik Pangkat, Irjen Kementan Setyo Budiyanto Sandang Bintang Tiga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara korps kenaikan pangkat 11 perwira tinggi (Pati) Polri.

Baca Selengkapnya