Temui Wapres India, Wiranto bahas cyber security dan terorisme
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto bersama Wakil Presiden India, Mohammad Hamid Ansari membicarakan permasalahan cyber security yang saat ini menjadi ancaman di setiap negara.
"Sebagai salah satu isu yang baru, Cyber Security merupakan isu yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia, tentunya kami juga ingin bertukar pengetahuan dengan India yang tentunya telah memliki pengalaman dalam menghadapi permasalahan Cyber Security,” kata Wiranto di Kantor Wakil Presiden India, seperti siaran pers yang diterima merdeka.com, Rabu (15/3).
Wiranto yang akan menjadi pembicara dalam Counter Terorism Conference 2017 ini mengklaim, Indonesia sebagai negara muslim terbesar telah memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengatasi masalah terorisme. Ini akan dibeberkan pada negara-negara lain saat gelaran Counter Terrorism Conference 2017.
Wakil Presiden India Mohhamad Hamid Ansari mengatakan, yang dihadapi Indonesia juga dihadapi negaranya. "India dan Indonesia memiliki banyak kemiripan, dan menghadapi masalah yang sama, tentu saja India dan Indonesia harus bekerja sama dengan erat dan praktikal, tidak hanya menyampaikan persoalan saja," ujarnya.
Ke depannya, Hamid Ansari menyebutkan harus ada dialog komprehensif antara India dan Indonesia untuk membahas permasalahan ini. "Karena masalah keamanan sekarang telah berkembang menjadi persoalan-persoalan yang transisional organize," ujarnya.
Selain menemui Wapres India, Wiranto juga menemui Menteri Negara Urusan Dalam Negeri, Kiren Rijuju. Dalam pertemuan tersebut, Wiranto dan Kiren membahas mengenai hubungan antara Indonesia dan India, yang diharapkan dapat memasuki kerja sama di bidang pertahanan khususnya dalam melawan terorisme.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPeringati 1 Tahun Terbentuknya AVISI: Bersama Temukan Solusi untuk Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI menyelenggarakan kegiatan yang berjudul 'AVISI 2024 Indonesia Video Streaming Conference' dengan tema 'Anticipating Indonesia's Video Streaming Piracy Evo
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaKata Cak Imin soal Debat Terakhir: Pak Prabowo & Pak Ganjar Sudah Bergeser Setuju Perubahan
Adapun tema debat soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca Selengkapnya