Merdeka.com - Peningkatan kasus Covid-19 membuat Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto memutuskan meniadakan untuk pelaksanaan salat Iduladha di masjid dan lapangan. Peniadaan salat Iduladha di masjid maupun lapangan menyesuaikan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 tahun 2021.

Danny Pomanto sapaan akrabnya mengatakan pihaknya sudah mengundang sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kota Makassar untuk membahas terkait keputusan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya mengaku sudah ada 12 orang di Makassar terindikasi varian Delta.

"Tadi kami bersama forkopimda membahas bahwa saat ini varian delta sudah ditemukan di Makassar, sudah ada 12 orang terindikasi terkena varian ini, dalam 5 menit bisa langsung menyebar dengan cepat," ujar Danny melalui pesan WhatsApp, Minggu (18/7).

Untuk mengantisipasi adanya ledakan penyebaran lebih besar, Danny meminta untuk mengikuti surat edaran yang dikeluarkan Menteri Agama. Saat ini Danny mengungkapkan Makassar sudah masuk dalam zona merah.

"Pertimbangan saya jangan sampai ada ledakan kita yang disalahkan. Makanya saya tidak mau tanda tangani surat edaran kalau tidak ada pertimbangan dan kesepakatan dari ormas Islam," kata politisi NasDem Makassar ini.

Sementara itu Kepala Kemenag Kota Makassar, Arsyad AT mengatakan, pada prinsipnya pihaknya bersama ormas lainnya saling mendukung bahwa dalam PPKM zonasinya masuk dalam zona oranye dan merah menentukan salat ditiadakan.

"Dengan demikian apapun yang menjadi pembahasan terkait surat edaran nomor 16 dari Menag menjadi yang terbaik demi kemaslahatan kita bersama," ujarnya

Sama seperti yang diutarakan Kakandep Kota Makassar, Ketua Immim Ahmad M Sewang pada dasarnya mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah demi kemaslahatan seluruh umat.

"Immim selalu mengikuti Pemerintah, Insya Allah kita menindak lanjuti, jika surat edaran keluar, harus tegas namun ada dasarnya dan mensosialisasikan ini dengan dasar dasar agama," ucapnya.