Telan dana sampai Rp 2 triliun, biaya Pilgub Jabar akan dicicil
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menyicil kebutuhan biaya untuk Pilgub 2018 mendatang. Menelan anggaran hampir Rp 2 triliun, Pemprov tidak bisa mengalokasikan dana hanya dalam satu tahun saja.
"Nyicil, jangan sekaligus di 2018. Sehingga pembangunan berjalan terus," kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Kota Bandung, Senin (15/8).
Menurut Deddy, kemampuan APBD Pemprov Jabar setiap tahunnya terbatas. Sehingga biaya untuk Pilgub Jabar itu akan diambil dari APBD 2017 dan 2018. Deddy mengatakan, cara ini paling tepat sehingga tidak mengorbankan pembangunan di sektor lain. "Kemampuan terbatas," ujarnya.
Dia menambahkan, pelaksanaan Pilgub Jabar 2018 rencananya akan digabungkan dengan pemilihan bupati/wali kota (pilbup/pilwalkot) di 16 daerah. Oleh karena itu, dia meminta setiap daerah yang akan turut dalam pilkada untuk membiayai kebutuhan.
"Mau enggak mau, masa enggak ada pilkada. Besarannya seperti apa, kontribusi bagaimana, nanti akan dibahas," pungkasnya.
Ketua DPRD Provinsi Jabar, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, pihaknya akan membentuk Pansus membahas teknis pembiayaan Pilgub Jabar 2018. "Adanya dana cadangan agar bisa dicicil. Sehingga tidak sekaligus," kata Ineu di tempat yang sama.
Selain harus dicicil, tambah Ineu, pemprov pun membutuhkan partisipasi pemerintah pusat dan kabupaten/kota yang menggelar pilbup/pilwalkot untuk memenuhi biaya pilgub. "Tidak mungkin kita penuhi sendiri," ujarnya.
Disinggung kisaran anggaran yang dibutuhkan, menurut Ineu berdasarkan penghitungan terakhir mencapai Rp 1,9 triliun. "Makanya ini harus di-support. Berapa support pemerintah pusat, berapa support daerah," imbuh Ineu.
Terlebih, terdapat aturan yang mengharuskan pemerintah pusat dan kabupaten/kota yang menggelar pilbup/pilwalkot berpartisipasi dalam membiayai pilgub. "Dalam aturan itu harus ada, apalagi 16 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada. Tidak mungkin enggak menyiapkan," tandasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaSegini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun
Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaBareskrim Limpahkan Berkas TPPU Panji Gumilang ke Kejagung
Panji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaPensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit
Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca SelengkapnyaJanjikan Perwira Jadi Kapolsek, Anggota Babhinkamtibmas Dituntut 2,5 Tahun Penjara
Uang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaPDIP soal Solusi Harga Cabai: Prabowo Prioritaskan Menambah Alutsista dan Utang Luar Negeri
Hasto menilai capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mirip seperti Jokowi.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya