Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali meminta suporter bola memahami soal larangan kompetisi liga 1 tanpa penonton. Amali menyebut, pihaknya ingin mengatur tata kelola suporter bola di Indonesia imbas tragedi Kanjuruhan.

"Memang harus begitu, jangan dianggap ini dalam situasi normal. Kita harus menata dulu. Suporter kita juga akan ditata sesuai dengan panduan UU nomor 1 tahun 2022 tentang keolahragaan," kata Amali di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/12).

Amali mengatakan, suporter bola mesti diorganisir dan memiliki tanda keanggotaan. Dirinya belum bisa memastikan kapan suporter bola bisa kembali menonton langsung liga 1 di stadion.

"Kan itu suporter diatur diorganisir dia harus punya tanda keanggotaan, jadi gakbisa lagi seperti yang dulu. Sambil ditata oleh federasi tentu ya, nah untuk sementara kalau misalnya menunggu itu tercapai ini kompetisi akan lama. Maka kompetisi jalan dulu maka diputuskan tanpa penonton dulu," ucapnya.

Amali mengatakan, salah satu rekomendasi pemerintah pasca tragedi Kanjuruhan adalah perbaikan di sisi pengelolaan suporter. Yang jelas, supporter bola harus terorganisir.

"Saya enggak tahu teknisnya seperti apa, pokoknya mereka harus terorganisir. Bahkan di dalam aturan itu harus punya AD ART, sehingga ada perlindungan kalau ada apa-apa ada yang tanggung jawab, ada hak dan kewajiban," pungkasnya.