Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tata Cara Bila Ingin Periksa ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran

Tata Cara Bila Ingin Periksa ke RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran RS Darurat Penanganan Covid 19 Wisma Atlet. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono menjelaskan tata cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk dapat memeriksa diri ke RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. RS tersebut pun sudah resmi beroperasi.

"Pertama mandiri, apabila mengalami gejala atau pernah kontak dengan pasien langsung datang ke Wisma Atlet," kata Eko saat jumpa pers di BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).

Kemudian, masyarakat bisa lebih dahulu menghubungi call center corona 119. Disitu, masyarakat bisa mengungkapkan keluhan yang dialami dan petugas bakal memberi arahan apakah perlu dirujuk atau tidak.

"Kalau perlu nanti petugas akan datang, dijemput, lalu di antar ke Wisma Atlet," kata Eko.

Eko menambahkan, RS Darurat Corona menerima pasien yang mendapat rujukan dari rumah sakit lain. Pasien langsung dilayani setelah mendapat rujukan. Namun, RS Darurat hanya menangani pasien corona kategori ringan dan sedang.

"Yang berat maka dari RS Darurat ini akan merujuk ke rumah sakit yang telah menjadi rujukan apakah di RSPI Sulianti Saroso atau RSUP Persahabatan," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, hingga tanggal 25 Maret 2020, pukul 12.00 Wib, total pasien yang sembuh atau negatif Corona adalah 31 orang.

"Kita nyatakan sembuh dengan total kasus sembuh 31 orang," kata Yuri di BNPB, Jakarta Timur, Rabu (25/3).

Yuri mengatakan, pasien tersebut telah melewati dua kali pemeriksaan dan hasilnya dinyatakan negatif dari Corona.

Sementara ada penambahan pasien dinyatakan positif menjadi 790 orang.

"Yang kita dapat mulai tanggal 24 Maret pukul 12.00 hingga 25 pukul 12.00 Wib. Ada penambahan kasus baru sebanyak 790 pasien ," kata Yuri.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia pun bertambah dengan total 58 orang.

"Kemudian tambahan meninggal dari kemarin kita rilis menjadi total 58 kasus meninggal menjadi (orang)," ungkap Yuri.

Reporter: Ika DefiantiSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Hore, Rute Penerbangan di Bandara Radin Inten Bakal Diaktifkan Kembali

Hore, Rute Penerbangan di Bandara Radin Inten Bakal Diaktifkan Kembali

Rute penerbangan ini sempat dinonaktifkan karena ada covid-19.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Anggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19

Anggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19

Berikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya