Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanah Galian Narapidana Asal China Kabur dari Lapas Tangerang Capai 2 Dump Truk

Tanah Galian Narapidana Asal China Kabur dari Lapas Tangerang Capai 2 Dump Truk Video Detik-Detik Narapidana Kabur. Instagram/@memoefriantto ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Polisi membeberkan fakta baru dari penyelidikan kasus warga negara China, Cai Changpan yang kabur dari Lapas Klas I Tangerang. Terpidana mati kasus narkoba itu melarikan diri dari Lapas Klas I Tangerang melalui gorong-gorong pada 14 September 2020 malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, salah satu fakta yang ditemukan yakni soal pembuangan tanah hasil galian Cai Changpan menuju gorong-gorong. Menurut Yusri, tanah yang digali napi tersebut jika dihitung bisa mencapai 2 dump truk.

"Fakta-fakta banyak ditemukan pertama masalah pembuangan tanah, karena dengan hitung diameter 2,5 dan panjang 30 meter itu cukup banyak dan jika dihitung dump truk bisa hampir 2 dump truk," kata Yusri, Kamis (1/10).

Fakta baru itu terungkap setelah polisi memeriksa teman sekamar Cai Changpan. Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa tanah hasil galian Cai Changpan itu telah dimasukkan ke dalam sebuah plastik.

"Tapi yang dia lakukan adalah setiap lobangi itu sehari 2 plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," ujar dia.

Tak hanya itu, petugas gabungan juga menemukan sejumlah alat yang digunakan untuk menggali tanah. Salah satunya yakni alat penyedot.

"Alat yang digunakan, ada pembangunan dapur dalam lapas tersebut dan ada juga alat penyedot. Karena setiap lobang akan keluarkan air, sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar 30 meter memakan waktu 21 menit cukup lama," ucapnya.

Saat ini, polisi masih mendalami lagi terkait kaburnya narapidana narkoba tersebut. Apakah ada keterlibatan seorang petugas di Lapas tersebut atau tidak.

"Melubangi 8 bulan ini kan yang perlu kita dalami lagi apa ada keterlibatan petugas di sana atau tidak, tim masih selidiki dan 11 jam baru diketahui tersangka melarikan diri. Dalam 11 jam ada 3 shift, gimana sistem cek tahanan ini kita harus dalami lagi," sebutnya.

"Pengakuan teman satu sel dengan tersangka melarikan diri ini itu dia cuma sebutkan 'berapa 1 kamar?' '2 lengkap' padahal cuma 1, tapi apa tak dicek secara langsung. Nah ini akan didalami semuanya. Itu pergantian sampai shift ketiga baru ketauan ada 1 orang di sana. shift pertama kedua kita dalami pemeriksaan bersama internal lapas," sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memeriksa semua kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di Lapas tersebut. Hal ini juga akan mencari barang bukti yang digunakan oleh Cai Changpan.

"Lalu kemana barang bukti yang dibuang kemana perlu kita dalami semua, termasuk CCTV semua, saat larikan diri petugas di atas itu dalam keadaan tidur, yang bagian CCTV juga tidur. Ini kita dalami semua, azas praduga tak bersalah maka kita penyidikan teman teman lapas apa ada kelalaian dan sebagainya," tandasnya.

Curi HP Teman Satu Sel untuk Komunikasi dengan Istri

Polisi menemukan handphone yang dicuri oleh Cai Changpan alias Cai Ji Fan, ketika berada di dalam Lapas Klas 1 Tangerang. Handphone itu milik rekan satu selnya yang berasal dari Singapura.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, kepolisian bersama dengan Ditjen PAS menelusuri jejak Cai Changpan.

Di mulai dari lingkungan sekitar Lapas Klas 1 Tangerang hingga ke kediaman istri Cai Changpan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Yusri mengatakan, Cai Changpan menemui istri dan anaknya setelah kabur dari lapas. Bahkan, handphone yang dicuri dari Lapas diserahkan ke anaknya.

"Handphone dia (Cai Changpan) titipkan di rumahnya dan diserahkan ke anaknya," ujar dia.

Yusri menyampaikan, istrinya pun mengetahui Cai Changpan kabur dari Lapas. "Di sampaikan saja dia sudah lari, dan kemudian tidak berapa lama petugas datang ke sana," ucap dia.

Diketahui sebelumnya, seorang narapidana (napi) kasus narkoba yang telah divonis hukuman mati melarikan diri dari dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tangerang.

Napi yang kabur diketahui bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan itu merupakan warga negara (WN) China. Pelaku merupakan napi yang telah divonis mati sejak tahun 2017 lalu.

Ditjen Pas Buru Napi Cai Changpan

Pada pemberitaan sebelumnya, direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan masih melakukan pencarian terhadap narapidana kasus narkoba yang kabur dari dalam tahanan di Lapas Klas I Tangerang.

Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pas Rika Apriyanti mengatakan pihaknya memburu napi yang divonis mati bekerjasama dengan jajaran Polri.

"Sekarang masih terus dilakukan pencarian oleh tim pencari dari Lapas Klas I Tangerang bekerjasama dengan Polda Metro Jaya, Polres Tangerang, dan Polsek-Polsek sekitar," katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (19/9).

Dia belum mau membeberkan kronologi maupun penyebab kaburnya napi bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan itu warga negara (WN) China tersebut. Menurutnya, semuanya masih dalam proses penyelidikan oleh pihaknya.

"Masih dalam penyelidikan investigasi dari tim. Tim dari Ditjen Pas, Inspektorat Jenderal Kemenkumham, dan tim dari Kantor Wilayah Kemenkumham Banten," terangnya.

Reporter: Ady Anugrahadi

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Ribuan TPS Garut di Bawah Bayang-Bayang Ancaman Bencana

Ribuan TPS Garut di Bawah Bayang-Bayang Ancaman Bencana

Untuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.

Baca Selengkapnya
Tertinggi di Asia Tenggara, Intip Fakta Menarik Danau Gunung Tujuh di Jambi

Tertinggi di Asia Tenggara, Intip Fakta Menarik Danau Gunung Tujuh di Jambi

Danau ini spesial karena letaknya yang berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut hingga membuatnya jadi danau tertinggi di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron

Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron

Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap

Baca Selengkapnya
98,6% Tanah Sudah Terdaftar, Dampak Ekonomi di Kota Tangerang Selatan Mencapai Rp20,5 T

98,6% Tanah Sudah Terdaftar, Dampak Ekonomi di Kota Tangerang Selatan Mencapai Rp20,5 T

Tujuan dari dilakukannya percepatan dalam hal pendaftaran tanah, di antaranya untuk memberikan kepastian hukum hak atas tanah masyarakat

Baca Selengkapnya