Tak tega lihat kemiskinan Endang, warga Tangerang bangun rumah bedeng
Merdeka.com - Warga dan organisasi masa bergotong royong memberi bantuan untuk Endang (51), warga miskin di Pondok Jagung, kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan. Warga menyiapkan rumah bedeng sederhana untuk dijadikan tempat tinggal sementara Endang.
Senopati, warga dari ormas BPPKB Banten, mengaku terketuk membantu sesamanya yang hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Untuk diketahui, sejak tahun 2015 Endang tinggal di gubuk yang dibangun dari bahan-bahan bekas. Bermodal tembok pagar bangunan orang, Endang membangun balai yang ditumpuk kasur sebagai tempat untuk istirahat.
Sementara alasnya tanah, atapnya terpal dan potongan asbes. Untuk dindingnya gubuk kukuh Endang menggunakan papan yang terpotong-potong.
"Aduh kami yang hidup di jalanan saja tidak sanggup lihat orang tidur di tempat seperti itu. Bagaimana mau sehat, itu mah nyamperin penyakit," ucap Seno.
Melihat kepedihan itu, sejumlah warga dan ormas membantu membuatkan bedeng yang layak untuk tempat tinggal ayah dua anak itu.
Bedeng seukuran kurang lebih 4 x3 meter tersebut, persis bersebelahan dengan gubuk kumuhnya berdiri saat ini.
Dibangun atas swadaya masyarakat, bedeng yang diharapkan lebih layak huni ini beratap asbes, sementara tanahnya dilapisi semen.
"Dindingnya kami gunakan eternit asbes, mudah-mudahan ada bantuan pemerintah atau pihak yang berwenang, agar layak ditempati pak Endang,” kata Seno.
Kepedulian spontan masyarakat itu tumbuh setelah beberapa media masa memberitakan kondisi kemiskinan Endang. Seno mengaku baru mengetahui kalau ada warga di lingkunganya yang tinggal dalam kondisi memprihatinkan.
Dia bersama warga akhirnya patungan, untuk menyediakan bedeng seadanya, sebagai pengganti gubuk tempat tinggalnya saat ini.
"Tidak bagus, tapi mudah mudahan lebih baik. Engga kaya sarang tikus seperti ini," ucap dia ditemui di kampung Pryang, RT03/01 kelurahan Pondok Jagung, Tangerang Selatan.
Endang, yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir itu, hidup sangat memprihatinkan. Karena tinggal di gubuk yang dibuat dari berbagai barang bekas yang berdiri di atas lahan warga.
Asbes dilapis terpal menjadi atap, reruntuhan pagar dilapisi papan menjadi dinding. Di sana Endang tinggal. Sementara dua orang putrinya, Eriyanti,14 dan Desi,13 tinggal menumpang di rumah sang nenek.
Endang dibawa ke RSUD Tangsel
Tak hanya itu, Endang yang mengalami sakit di kedua kakinya juga sudah dibawa ke Rumah sakit umum Daerah kota Tangerang Selatan untuk mendapat perawatan.
Pelaksana harian Direktur Utama RSUD Tangsel, Alin menyatakan, Endang tengah menjalani pemeriksaan dan ditangani tim bedah RSUD Tangsel.
"Semalam sudah di ruang UGD sekarang sedang kami tangani. Langsung kami tangani dengan pemberian obat, pembersihan bagian luka dan diberikan infus," katanya.
Namun dia belum dapat memastikan tindakan medis yang sesuai untuk penanganan luka di kaki Endang. Kini pihaknya masih menunggu hasil konsultasi tim bedah RSUD Tangsel, untuk mengetahui tingkat keparahan luka yang dialami Endang.
"Untuk detail kita tunggu hasil konsul ke spesialis bedah. Saat ini sedang dikonsultasikan,” kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaPenampakan rumah bagian depan terlihat sederhana. Namun bagian dalam bikin melongo warganet.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca Selengkapnya