Tak Sepakat Pendidikan Militer, Komisi X Dorong Komcad Untuk Memperkuat Nasionalisme
Merdeka.com - Komisi X DPR menolak program pendidikan militer untuk mahasiswa yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Komisi Pendidikan DPR ini mendorong pemerintah pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) untuk memperkuat nasionalisme.
"Jadi, harus dipastikan dari awal dulu bahwa ini bukan wajib militer (Wamil) kepada masyarakat. Ini adalah komponen cadangan (Komcad) yang secara filosofi harus didorong dalam rangka menanamkan penguatan kecintaan tanah air dan nasionalisme," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kepada merdeka.com, Selasa (18/8).
Dia mengatakan, Komisi X DPR mendukung Komcad guna meningkatkan rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda. Menurut dia, hal itu penting sebagai pertahanan menangkal radikalisme maupun transnasional masuk ke Indonesia.
"Maka paham ideologi cinta tanah air nasionalisme itu menjadi penting karena itu porsinya kira-kira penanaman ideologi 70% dan sisanya 30% barulah fisik. Nah untuk fisik ini juga relevan bagi anak-anak Indonesia yang relatif agak susah untuk olahraga," kata dia.
"Tetapi, program ini harus tetap lebih kepada pemahamannya, untuk penanaman paham nasionalisme atau transfer knowledge ini yang menjadi penting di tengah paham radikalisme transnasional yang tidak masuk ke Indonesia," tambahnya.
Selain itu, Syaiful juga mengusulkan agar Pramuka bisa bergabung dalam Komcad untuk program bela negara, bukan pendidikan militer. Politikus PKB itu menyebut pihaknya akan mengupayakan itu dalam revisi UU Pramuka di Prolegnas prioritas 2021.
"Bahkan tidak harus level mahasiswa, Pramuka pun bisa diajak untuk bergabung dalam Komcad ini. Termasuk kan sebenarnya kita masuk Prolegnas revisi UU Pramuka, rencana kan berarti dimasukin (Prolegnas) 2021, salah satu isu yang mau saya dorong adalah soal ini, jadi Pramuka menjadi bagian dari komponen cadangan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar para mahasiswa bisa ikut Program Bela Negara. Tujuannya agar para milenial mencintai bangsa dan negara.
"Nanti, dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS yang diambil. Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan. Semua ini agar kita memiliki milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif, tetapi cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-harinya," kata Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono, Senin (17/8).
Lanjutnya, kecintaan terhadap negara oleh milenial juga bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad) sesuai amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.
"Komcad ini bukan wajib militer. Ini kesadaran dari warga masyarakat yang ingin membela negara jika terjadi perang, difasilitasi dengan memberikan pelatihan selama beberapa bulan. Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaDPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus
Adapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istri Capres Ini Berjuang Sendiri untuk Pendidikan Setelah Kehilangan Ayah dan Ibunya
Dengan mengenyam pendidikan tinggi, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan ke depan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM).
Baca SelengkapnyaPamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan
Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaTidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca Selengkapnya