Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak mau tekor, Pemkot Bekasi ogah ikut JKN pilih KS

Tak mau tekor, Pemkot Bekasi ogah ikut JKN pilih KS BPJS. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, enggan bekerja sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan. Sebab, biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dibanding membiayai warga sakit melalui kartu sehat berbasis nomor induk kependudukan (KS-NIK).

Kepala Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Kusnanto Saidi mengatakan, jika pemerintah membiayai iuran BPJS Kesehatan bagi warganya, maka dana yang dikeluarkan paling sedikit mencapai Rp 450 miliar dalam setahun, dengan asumsi iuran untuk kelas 3 Rp 25.500 untuk semua penduduk yang mencapai 2,6 juta jiwa.

"Kemampuan kami hanya Rp 180 miliar, kalau dipaksakan ikut JKN, maka tidak semua warga bisa tercover," kata Kusnanto, Senin (20/11).

Menurut dia, dengan anggaran Rp 180 miliar, semua warga Kota Bekasi baik yang mampu maupun tak mampu bisa berobat gratis. Sebab, rata-rata penduduk Kota Bekasi yang sakit dalam setahun hanya 25 persen.

"Jaminan kesehatan yang dikeluarkan daerah dihitung berdasarkan yang berobat, tapi kalau JKN semua dihitung karena sifatnya iuran," kata Kusnanto.

Kusnanto mengatakan, pemerintah sudah menjelaskan kepada lembaga legislatif yang menyetujui usulan anggaran. Menurut dia, lembaga itu cukup merespons, karena beban anggaran dari KS lebih sedikit dibanding BPJS.

"Saya menawarkan, pilih mengeluarkan Rp 450 miliar, atau Rp 180 miliar? DPRD memilih yang lebih rendah, karena masih ada kebutuhan anggaran lain," ujarnya.

KS-NIK Kota Bekasi mulai digulirkan awal tahun ini. Semua rumah sakit di wilayah itu yang berjumlah 52 unit diwajibkan melayani pasien pemegang KS-NIK. Ini berbeda dengan BPJS, dua rumah sakit yaitu Mitra Keluarga Bekasi Barat dan Bekasi Timur tak melayani jaminan tersebut.

Kusnanto menambahkan, sampai November ini sudah Rp 70 miliar tersedot untuk biaya KS-NIK dari alokasi biaya Rp 90 miliar dengan pengajuan klaim rumah sakit sebanyak 70 ribu pemegang kartu. Tahun depan diusulkan Rp 180, mengingat pemohon KS NIK terus bertambah sampai semua warga Kota Bekasi memiliki.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung

Dirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung

Fokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Hadirkan Layanan JKN di IKN, Presiden Groundbreaking Kantor BPJS Kesehatan

Hadirkan Layanan JKN di IKN, Presiden Groundbreaking Kantor BPJS Kesehatan

Presiden Jokowi meresmikan groundbreaking pembangunan kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Jokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!

Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti

Kunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti

Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Premi Asuransi Kendaraan Listrik Lebih Mahal dari Kendaraan Bensin, Begini Penjelasan OJK

Premi Asuransi Kendaraan Listrik Lebih Mahal dari Kendaraan Bensin, Begini Penjelasan OJK

Pemegang polis kendaraan listrik mengeluh karena biaya premi lebih mahal dari kendaraan konvensional.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri

Kisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri

Perekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan

Baca Selengkapnya