Tak mau tekor, Pemkot Bekasi ogah ikut JKN pilih KS
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, enggan bekerja sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan. Sebab, biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dibanding membiayai warga sakit melalui kartu sehat berbasis nomor induk kependudukan (KS-NIK).
Kepala Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Kusnanto Saidi mengatakan, jika pemerintah membiayai iuran BPJS Kesehatan bagi warganya, maka dana yang dikeluarkan paling sedikit mencapai Rp 450 miliar dalam setahun, dengan asumsi iuran untuk kelas 3 Rp 25.500 untuk semua penduduk yang mencapai 2,6 juta jiwa.
"Kemampuan kami hanya Rp 180 miliar, kalau dipaksakan ikut JKN, maka tidak semua warga bisa tercover," kata Kusnanto, Senin (20/11).
Menurut dia, dengan anggaran Rp 180 miliar, semua warga Kota Bekasi baik yang mampu maupun tak mampu bisa berobat gratis. Sebab, rata-rata penduduk Kota Bekasi yang sakit dalam setahun hanya 25 persen.
"Jaminan kesehatan yang dikeluarkan daerah dihitung berdasarkan yang berobat, tapi kalau JKN semua dihitung karena sifatnya iuran," kata Kusnanto.
Kusnanto mengatakan, pemerintah sudah menjelaskan kepada lembaga legislatif yang menyetujui usulan anggaran. Menurut dia, lembaga itu cukup merespons, karena beban anggaran dari KS lebih sedikit dibanding BPJS.
"Saya menawarkan, pilih mengeluarkan Rp 450 miliar, atau Rp 180 miliar? DPRD memilih yang lebih rendah, karena masih ada kebutuhan anggaran lain," ujarnya.
KS-NIK Kota Bekasi mulai digulirkan awal tahun ini. Semua rumah sakit di wilayah itu yang berjumlah 52 unit diwajibkan melayani pasien pemegang KS-NIK. Ini berbeda dengan BPJS, dua rumah sakit yaitu Mitra Keluarga Bekasi Barat dan Bekasi Timur tak melayani jaminan tersebut.
Kusnanto menambahkan, sampai November ini sudah Rp 70 miliar tersedot untuk biaya KS-NIK dari alokasi biaya Rp 90 miliar dengan pengajuan klaim rumah sakit sebanyak 70 ribu pemegang kartu. Tahun depan diusulkan Rp 180, mengingat pemohon KS NIK terus bertambah sampai semua warga Kota Bekasi memiliki.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BPJS Kesehatan Sambangi RS Mata Cicendo Bandung, Pastikan Janji Layanan JKN Bandung
Fokus utama dalam penyelenggaraan Program JKN adalah bagaimana peserta dapat merasakan pelayanan yang optimal.
Baca SelengkapnyaHadirkan Layanan JKN di IKN, Presiden Groundbreaking Kantor BPJS Kesehatan
Presiden Jokowi meresmikan groundbreaking pembangunan kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaOrang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS
Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaPremi Asuransi Kendaraan Listrik Lebih Mahal dari Kendaraan Bensin, Begini Penjelasan OJK
Pemegang polis kendaraan listrik mengeluh karena biaya premi lebih mahal dari kendaraan konvensional.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKisah Para Petani di Yogyakarta yang Terjebak Kemiskinan Ekstrem, Kini Sudah Bisa Kelola Lahan dan Beli Sapi Sendiri
Perekonomian mereka terangkat berkat Bantuan Keistimewaan Khusus (BKK) yang dianggarkan dari Dana Keistimewaan
Baca Selengkapnya