Tak mampu beli mainan picu kreativitas 3 bocah ini bikin robot
Merdeka.com - Bagi anak dari desa terpencil di pesisir pantai perbatasan Gresik dan Lamongan seperti Ahmad Khoirul Hadi (15), memiliki mainan mewah adalah mimpi sia-sia di siang bolong. Terlebih lagi, warga Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur itu berasal dari keluarga sederhana yang memiliki penghasilan rata-rata Rp 60 ribu per harinya.
Ahmad Fauzi, bapak Ahmad, hanya seorang penarik ojek dan ibunya, Nafiah cuma pedagang ikan. Sementara adik kelasnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs/sederajat SMP) Tarbiyatul Wathon, Nabil Al Annisi (14), anak pasangan Sunaryo dan Siti Aisiah, hanya mengandalkan hidup sebagai sopir freeline. Sedangkan Mohammad Harris Riqin (13), anak pasangan Harto dan Isfandin, mengandalkan hidup dari tangkapan ikan di tengah Laut Pantai Utara.
Untuk bisa memiliki mainan mewah seperti anak kota pada umumnya, ketiga anak desa ini mengubur mimpinya dengan hanya memungut mobil tamiya bekas yang rusak, kemudian mengotak-atiknya agar bisa berfungsi kembali dan bisa digunakan bermain.
Dari hobi mengutak-atik mesin mini 4 WD mainan tamiya rusak itulah, tiga siswa MTs di bawah bendera Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon di Desa Campurejo itu, menjadi yang terbaik sebagai perakit robot tingkat nasional.
Pada 28 hingga 30 Januari 2015 mendatang, mereka akan kembali menguji kemampuannya, apakah sebagai anak desa hanya cukup berkompetisi di tingkat nasional, ataukah mereka akan membuktikan, anak desa juga mampu menaklukkan dunia.
"Ya kita optimis saja. Kalau tidak optimis, buat apa jauh-jauh mengikuti kompetisi. Kita harus punya mimpi agar menjadi semangat menjadi yang terbaik," kata AM Muhklis Indrawan (24), guru ekstrakulikuler elektronik yang memoles skill Ahmad dan dua adik kelasnya itu, kepada merdeka.com di kediamannya di Desa Campurejo, Kamis (11/12) lalu.
Anak muda yang akrab disapa Wawan ini juga menegaskan, dengan semangat dan optimisme yang tinggi, apa-pun bisa mungkin. "Contohnya, siap yang mengira, tiga anak lugu ini, yang semula hanya hoby utak-atik tamiya bekas, justru mengubahnya menjadi mesin prestasi bagi ketiganya."
Memenangi kompetisi robot se Jawa-Bali di Jember Line Tracer IV yang digelar Universitas Jember (Unej) yang digelar pada 1 hingga 2 November lalu, adalah bukti sahih ucapan Wawan tersebut. Ketiga bocah asal Desa Campurejo itu sukses menyingkirkan 46 pelajar dari sekolah-sekolah elite.
Selanjutnya, masih di bulan yang sama, di tanggal 19 November, ketiga anak pedagang ikan, sopir dan nelayan itu kembali menjuarai Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
"Kompetisi robot tingkat nasional, yang seluruh kompetitornya adalah siswa dari sekolah elit ini, bisa kita menangi secara berturut-turut. Yang jelas, asal ada kemauan semua bisa saja mungkin," katanya optimis.
Dua penghargaan prestisius ini-pun mengundang rasa bangga Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto. "Prestasi tak hanya monopoli milik anak-anak kaum berada dan memiliki harta yang ada di kota besar," katanya saat menerima rombongan yang akan berangkat ke luar negeri di Gresik, pada Rabu (10/12).
"Kami akan selalu mendoakan supaya tim robot ini bisa lancar dan sukses di Singapura. Karena masih ada waktu, kami berharap agar para guru membimbing sebaik-baiknya dalam persiapan lomba," sambungnya.
Sementara itu, guru pembimbing ketiga siswa MTs Tarbiyatul Wathon itu, Mohammad Lazim berharap pada lomba robot di Tay Eng Soon Convention Centre, ITE Headquarters, Singapura, ketiga siswanya akan kembali mengharumkan Kota Pudak, sebutan Gresik.
"Insyaallah pada Minggu, 25 Januari 2014 kami akan berangkat. Kami minta doa restu kepada bupati dan seluruh masyarakat Gresik agar kami sukses membawa nama harum Gresik ke tingkat International," ucapnya.
Sekadar tahu, Mohammad Lazim merupakan guru MTs Tarbiyatul Wathon, yang mengusulkan agar sekolahnya ada ekstrakulikuler elektronik. Kemudian dia mengajak Wawan, yang saat itu masih kuliah di jurusan elektro Universitas Negeri Surabaya (Unesa), untuk ikut membantu membimbing murid-murid sekolahnya.
Dan setelah tiga tahun, mereka memetik buah dari upayanya. Ketiga siswanya secara berturut-turut menjuarai kompetisi robot tingkat nasional. Selanjutnya akan terbang ke Singapura pada Januari 2015 mendatang untuk menguji kemampuannya sekali lagi di kancah internasional.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Mainan "Best Buy" untuk Melatih Kreativitas Anak, Bikin Anak Pintar dan Rajin
Lima rekomendasi mainan anak yang bisa melatih kreativitas dan bikin anak rajin
Baca SelengkapnyaSemoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'
Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jago Desain? Buktikan Karya Terbaikmu dengan Ikutan Kreasi Ener-G ROSA Kuku Bima!
Kompetisi desain yang diadakan oleh Kuku Bima Ener-G! ini menggandeng juri-juri hebat di bidang desain.
Baca SelengkapnyaPutus Kuliah, Pria Ini Sukses Buka Usaha Kerupuk Kulit Sapi Omzet Perbulan Capai Rp450 Juta
Simak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca Selengkapnya100 Pertanyaan Menjebak Bikin Mikir, Mainkan Bersama Sahabat
Menguji ketajaman pikiran dan kreativitas, pertanyaan menjebak menawarkan pengalaman interaktif yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaCara bagi Orangtua untuk Tumbuhkan Jiwa Kreatif dan Artistik pada Anak
Kreativitas dan rasa artistik yang dimiliki oleh anak bisa dipupuk dan dikembangkan oleh orangtua melalui berbagai cara.
Baca SelengkapnyaTak Kapok Setelah Gagal, AS Kirim Robot Penjelajah ke Bulan, Ini Misinya
Pernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaBocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnya