Tak ingin tersandera, Nurdin Halid pastikan ongkos politiknya bebas dari cukong
Merdeka.com - Bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Halid (NH) mengungkapkan, seluruh ongkos politik, termasuk dana kampanye pada pilkada bersumber dari uang pribadinya.
Diakui, tidak sepeserpun ia dan Aziz Qahhar Mudzakkar meminta sumbangan dari pemodal alias cukong. NH-Aziz tidak mau tersandera kepentingan sang pemodal bila kelak terpilih memimpin Sulsel.
"Cara saya agar tidak ada korupsi atau anti-korupsi, ya tidak boleh ada cukong. Kalau ada cukong pasti ada budi, lalu ketika ada budi maka akan ruang untuk korupsi," kata Nurdin.
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu mengaku siap menggelontorkan uang pribadinya untuk ongkos politik, termasuk dana kampanye. Hal tersebut sudah dibicarakannya bersama Aziz. Dengan terbebas dari cukong, ia dan Aziz lebih mandiri dalam menentukan arah kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel.
"(Soal ongkos politik) murni dari pribadi saya, tapi soal nominalnya itu rahasia," ujar Nurdin yang berlatar belakangan politikus dan pengusaha.
Nurdin juga tidak menampik bahwa dirinya merupakan calon gubernur terkaya di Indonesia. Merujuk data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait laporan harta kekayaan pejabat negara alias LHKPN, kekayaan Nurdin menembus Rp 167 miliar lebih.
Khusus di Sulsel, kekayaan Nurdin jauh melampaui rivalnya, seperti Nurdin Abdullah yang di atas Rp53 miliar, Ichsan Yasin Limpo Rp20 miliar lebih, dan Agus Arifin Nu'mang Rp7 miliar lebih.
Menurut Nurdin, tidak ada yang ditutupi terkait kekayaan. Malah, mantan Ketua PSSI itu menyinggung kepala daerah atau mantan kepala daerah selama dua periode lantas kekayaannya sangat minim. Bisa jadi ada cukong di baliknya. Musababnya, ongkos pilkada sangatlah besar.
"Soal itu (NH cagub terkaya), ya namanya pemimpin itu harus punya kejujuran," pungkasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbukti Bagi-Bagi Uang, Caleg Demokrat di Sulsel Divonis 5 Bulan Penjara dan Denda Rp5 Juta
Caleg bernama Syarifuddin Dg Punna itu divonis lima bulan penjara dan denda Rp5 juta oleh hakim Pengadilan Negeri Makassar.
Baca SelengkapnyaCak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaAliran Duit Korupsi Timah Harvey Moeis Masuk ke Parpol? Ini Penjelasan Kejagung
Penyidik Kejaksaan Agung, kata Kuntadi, pihaknya bakal memeriksa siapapun yang terkait demi melancarkan pengungkapan kasus tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PKB Pecat Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Usai Ditetapkan Tersangka KPK
Gus Muhdlor tersangka kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaCak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu
Cak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.
Baca Selengkapnya