Tak dilibatkan Jokowi pilih Jaksa Agung, KPK angkat tangan
Merdeka.com - Polemik pengangkatan politikus Partai NasDem, HM Prasetyo, sebagai Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief masih terus bergulir. Sebab, Jaksa Agung pilihan Presiden Joko Widodo dianggap kontroversial dan memiliki rekam jejak kurang meyakinkan.
Meski demikian, ternyata Presiden Jokowi memang tidak pernah meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buat menelusuri rekam jejak calon Jaksa Agung. Langkah ini berbeda ketika Jokowi mempersiapkan susunan kabinetnya dengan menggandeng KPK menelisik profil setiap calon menterinya. Hasilnya adalah saat itu dinyatakan beberapa calon menteri Jokowi bermasalah.
"Kalau saya tanya Pak Ketua (Abraham Samad) waktu itu sih enggak ada," tulis Juru Bicara KPK, Johan Budi, melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Sabtu (22/11).
Wakil Ketua KPK Zulkarnain pun menyatakan hal sama. Dia mengaku tidak pernah tahu apakah Jokowi meminta bantuan KPK menelusuri rekam jejak calon Jaksa Agung.
"Sepertinya tidak," tulis Zulkarnain melalui pesan singkat.
Ketika disinggung soal sosok Prasetyo yang dipilih Jokowi menjadi Jaksa Agung, Zulkarnain enggan menanggapinya. "Jangan tanya saya, tanya pada yang mengusulkan dan yang mengangkat," sambung Zulkarnain.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan dengan sukarela bakal bekerja sama dengan Jaksa Agung baru. Tetapi dia menetapkan syarat khusus guna menggenjot kinerja Kejaksaan.
"Misalnya dalam memberi target kinerja bawahan dilipat gandakan. Kalau semula satu kasus korupsi tiap bulan, untuk Kejati menjadi tiga kali lipat. Hukuman juga diancam setinggi-tingginya," tulis Adnan melalui pesan singkat kemarin.
Adnan juga mengatakan akan merintis cara baru dalam melakukan koordinasi dan supervisi perkara hukum dengan Kejaksaan supaya lebih efektif dan efisien.
"Kami sedang mengembangkan e-korsup melalui teleconference (tatap muka jarak jauh). Kita akan intensifkan perkara-perkara korupsi yang ditangani Kejaksaan di berbagai daerah," lanjut Adnan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca SelengkapnyaJokowi membimbing sembilan anggota KPPU mengucapkan sumpah jabatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaPratikno mencontohkan, berkontribusi tidak harus selalu dari jalur eksekutif.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaKaesang menyebut pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan Jokowi kepada PSI yang menargetkan lolos ke parlemen pada Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya