Merdeka.com - Diduga tak bisa berenang, dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Taufik (19) dan Kigjet (19) tewas tenggelam di kolam bekas galian C. Kematian keduanya saat mengikuti latihan mahasiswa tingkat dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Jasad korban Taufik ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, atau satu jam setelah kejadian, Minggu (26/3). Sementara korban Kigjet baru ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dua jam kemudian.

Informasi dihimpun, peristiwa itu bermula saat kedua korban bersama puluhan mahasiswa lain mengikuti latihan mahasiswa tingkat dasar di bumi perkemahan, tepatnya di belakang kampus Unsri di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Salah satu agendanya adalah menyeberang kolam sedalam lima meter. Nahas, kedua korban tenggelam lantaran tak bisa berenang. Kondisi dasar kolam berlumpur semakin membuat keduanya sulit naik ke permukaan.

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Arief Rivai mengungkapkan, kedua jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas Indralaya untuk dilakukan visum sebelum dibawa ke rumah duka masing-masing.

"Benar, kejadiannya kemarin sore. Dugaan awal tak bisa berenang dan kondisi kolam berlumpur," ungkap Arief, Senin (27/3).

Pihak kepolisian, kata dia, tengah memanggil banyak saksi, baik dari panitia maupun pihak kampus. Jika terdapat tindak pidana, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka dalam kasus ini.

"Masih lidik, kita dalami keterangan saksi terlebih dahulu, apakah murni kecelakaan atau kelalaian," pungkasnya.