Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Ada Itikad Baik, Pemilik Anjing Pitbull Serang Satpam Dilaporkan ke Polisi

Tak Ada Itikad Baik, Pemilik Anjing Pitbull Serang Satpam Dilaporkan ke Polisi Anjing Jenis Pitbul Serang Satpam Komplek Rajawali Sawah Besar. ©2018 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Ho Andri, pemilik anjing Pitbull yang menerkam satpam Herman akhirnya dilaporkan ke polisi. Alasan pelaporan, Ho Andri dinilai tak punya itikad baik meskipun sebelumnya disebut kasus ini akan diselesaikan secara damai.

Laporan tertuang dalam LP No 2077/K/XII/2018/Restro Jakpus. Sejak awal kejadian, ternyata kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Sawah Besar tapi tak kunjung ditindaklanjuti.

"Karena kami belum mendapatkan yang dijanjikan oleh pihak pelaku. Yang katanya mau damai, tapi sampai saat ini belum menerima. Itikad baik juga kurang. Saya mau benar keadilan," kata Eva, istri Herman, di Polres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).

Akibat peristiwa itu, suaminya mendapat banyak luka. Selain itu, sejumlah kerugian lainnya.

"Nafkah, istri dan keluarga. Kondisi badan semua nggak bisa ngapa-ngapain. Luka di kepala, badan, kaki dan tangan. Kami hanya minta keadilan saja. Karena saya seperti tak diakui meski sudah luka-luka begini," katanya.

Selain memproses pemilik anjing Pitbull, tim pengacara Herman juga meminta Propam Polri mengusut dugaan penyalahgunaan prosedur yang diduga dilakukan oleh Polsek Sawah Besar. Sebab, kasus ini seakan dibiarkan saja.

"Korban tidak diarahkan ke laporan, tapi malah perdamaian. Perdamaian itu cacat secars yuridis. Anehnya, pelaku ini dilindungi, karena hanya memberikan uang Rp 100 ribu, dibiarkan sama Polsek. Saya minta Propam untuk masuk," kata kuasa hukum Herman, Azam.

Menurutnya, Polsek Sawah Besar menabrak KUHP dan Peraturan Kapolri soal akuntabilitas penyidikan.

"Pertama gini, sudah tau ada kasus yang serius, harusnya dibukakan langsung proses LP. Ternyata tidak, malah justru tak diberikan surat untuk Visum, tak ada lagi dari pihak Polsek mengantarkan untuk divisum. Jadi dibiarkan sendiri. Kalau fisiknya lemah dan mati, siapa yang mau tanggung jawab," tegas Azam.

Lebih lanjut ia menduga, adanya permainan antara Polsek Sawah Besar dengan pemilik anjing. Bahkan, sang istri dipaksa untuk menandatangani surat damai.

"Biarlah nanti Propam yang harus jemput bola, karena ini sudah viral dan kemana-mana. Tapi, kalau Propam diam, apakah Propam menunggu, gak perlu ada laporan. Ini kan sudah viral. Perkap Kapolri ditabrak, KUHAP juga ditabrak. Ini kan orang udah jadi korban, harusnya dibantu membuat laporan dan rujukan visum. Lalu dibuatkan surat visum. Ini nggak ada semua. Jadi dia visum pakai uang sendiri. Masak istrinya dipanggil ke Polsek suruh tanda tangan. Anehnya Polsek jadi raja dan memanggil seenaknya," jelas Azam.

Seperti diketahui, Herman selama ini bekerja di Kompleks Rajawali Sawah Besar. Pemilik anjing pitbul tak terima ditegur oleh satpam kompleks lantaran anjing tersebut jalan-jalan di sekitaran komplek tidak diikat.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Galau Ditinggal Pacar, Remaja Putri Dijual ke Enam Pria Hidung Belang

Galau Ditinggal Pacar, Remaja Putri Dijual ke Enam Pria Hidung Belang

Pelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Bawaslu Pastikan Jerat Pidana Paslon Ucapkan Hinaan, TKN: Sama Sekali Tak Singgung Pak Prabowo

Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau

Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Kasus Kepemilikan 9 Senjata Api Ilegal dan Ribuan Peluru, Dito Mahendra Minta Dibebaskan

Kasus Kepemilikan 9 Senjata Api Ilegal dan Ribuan Peluru, Dito Mahendra Minta Dibebaskan

Jaksa juga membeberkan sebanyak 2.157 butir peluru juga ditemukan dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi

Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu

Baca Selengkapnya