Merdeka.com - Tidak ada angin dan tidak ada hujan, satu dari sembilan ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sirnagalih I, Desa/Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor yang baru tiga tahun direnovasi sudah ambruk, Kamis (20/01) malam. Meski tak ada korban jiwa, akibat dari ambruk ruang kelas yang biasa digunakan kelas V itu, membuat puluhan siswa belajar di ruang perpustakaan, Jumat (21/01).

Ambruknya enternit atau langit-langit gedung sekolah SDN Sirnagalih I ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 23.15 WIB. Saat ini di lokasi bekas ambruk itu dibiarkan terlantar hingga membuat gedung bangunan sekolah itu terlihat rangka baja atap saja. Sedangkan puing-puing atap asbes dan langit-langit ruang kelas dibiarkan berserakan.

Kondisi tersebut membuat khawatir sejumlah siswa, karena peristiwa itu suatu waktu kapan saja bisa terjadi di ruang kelas lainnya. "Iya takut juga sih. Tapi mau gimana lagi. Kata guru kita harus tetap belajar meski di ruang perpustakaan," kata Muhammad Yazid (11), siswa kelas V SDN Sirnagalih I saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (21/01).

Sementara itu, Kepala SDN Sirnagalih I Fajriatul Yayah mengaku pihaknya baru mengetahui ruang kelas V ambruk pada pagi hari. "Kemungkinan terjadinya pada malam hari, saya dapat kabar dari penjaga sekolah bahwa atap ruang kelas V ambruk sebelum berangkat," ungkapnya.

Lebih lanjut pihaknya menduga ambruknya salah satu bangunan sekolah yang baru direhab tahun 2012 itu karena material bangunan tidak kuat, sehingga cepat rusak.

"Kalau keropos nggak mungkin, soalnya baru direhab tiga tahun lalu. Soalnya semalam tidak ada hujan maupun angin, jadi kemungkinan dari bahan bangunannya yang tidak kuat," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya menjamin kegiatan belajar mengajar para siswa tidak terganggu. Untuk sementara, lanjut dia, sebelum ruang kelas itu diperbaiki, siswa kelas V menggunakan ruang perpustakaan.

"Soalannya tidak ada ruangan lain, semuanya terpakai. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Tamansari untuk segera mendapat perhatian, karena khawatir ruang kelas lain yang direhab pada tahun yang sama ambruk juga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Humas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Ronny Kusmaya saat dikonfirmasi tidak menjawab.