Tak ada alat berat, pembangunan gedung DPRD Purbalingga peleset dari target
Merdeka.com - Sejumlah proyek pembangunan tahun anggaran 2018 di Kabupaten Purbalingga peleset tak sesuai target. Salah satu proyek peleset yakni lanjutan pembangunan gedung DPRD yang baru mencapai 18 persen dari target 32 persen. Keterlambatan itu terkendala ketiadaan alat berat untuk memasang struktur kerangka baja atap gedung, sehingga dikerjakan secara manual.
Selain itu, pelebaran Jalan Kopral Tanwir juga mengalami deviasi. Dari target pekerjaan 19 persen baru tercapai 6 persen. Pekerjaan jembatan Karanggambas juga mengalami deviasi.
Begitu juga pekerjaan lanjutan pembangunan jembatan Kaligintung pada ruas jalan Tegalpingen Pepedan. Proyek yang pada 2017 lalu mengalami putus kontrak, hingga Senin (6/8) kemarin baru mencapai 45 persen dari target 46 persen.
"Banyak proyek yang masih terjadi keterlambatan meski deviasinya antara 4 sampai 10 persen. Saya minta para pelaksana proyek melakukan langkah-langkah percepatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi usai melakukan pemantauan proyek pembangunan di Kabupaten Purbalingga, Senin (6/8).
Tiwi juga sempat melakukan pemantauan di sejumlah proyek lainnya, seperti penyelesaian pembangunan kantor Kecamatan Purbalingga, pembangunan fasilitas lingkungan kantor Kecamatan Rembang, pembangunan jembatan Sungai Berem di Desa Cendana, pembangunan Puskesmas Kutasari, pembangunan jembatan Bumisari–Cipaku Watucungur, dan penanganan jalan Rajawana–Rembang. Sejumlah proyek itu pelaksanaanya sudah on progress.
Kepada pelaksana proyek yang mengalami keterlambatan, Tiwi meminta dilakukan penambahan tenaga kerja dan alat berat sehingga pekerjaan dapat on progres. Tiwi berharap pada 2018 ini tidak ada lagi pekerjaan yang mengalami keterlambatan, apalagi sampai putus kontrak.
"Khusus untuk Tegalpingen (jembatan) karena dulu pernah putus kontrak perlu percepatan dan pengawasan lebih intensif. Saya minta seminggu sekali ada laporan progres," katanya.
Diakui Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Kota (DPUPR) Nugroho Priyo Pratomo, pekerjaan lanjutan jembatan Kaligintung saat ini baru 45 persen dari target 46 persen. Dengan sisa waktu penyelesaian sekira 1,5 bulan lagi, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan percepatan. Seperti pekerjaan bondek, penulangan dan pengecoran lantai jembatan yang belum terselesaikan.
"Dan itu butuh waktu. Karenanya saya minta pelaksana proyek untuk melakukan percepatan sehingga satu sampai dua minggu kedepan dapat terselesaikan," jelasnya.
Pembangunan jembatan Pepedan ini sampai dengan akhir tahun 2017 progres fisik jembatan tersebut telah mencapai 84 persen. Sedangkan penyelesaiannya dilaksanakan menggunakan APBD 2018. Pekerjaan fisik jembatan telah mulai dilaksanakan pada bulan April dan sesuai kontrak akan selesai pada tanggal 19 september 2018.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca SelengkapnyaGerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dedi Mulyadi temui preman yang lakukan pemalakan pekerja proyek perbaikan jembatan.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaDede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca Selengkapnya