Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Muhammadiyah tidak lagi bergabung dalam sidang Isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadan dan 1 Syawal tahun ini. Din berpendapat, Muhammadiyah tidak lagi memerlukan adanya sidang Isbat.

"Kami tidak ikut sidang Isbat. Pada pikiran Muhammadiyah itu tidak perlu," ujar Din ketika ditemui wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (27/6).

Din menyatakan, keberadaan sidang Isbat murni pemikiran subjektif pemerintah. Sidang tersebut juga tidak dijalankan dengan musyawarah. "Itu (sidang Isbat) pemikiran pemerintah dan biasanya tidak ada musyawarah, tidak ada diskusi," kata Din.

Din juga menilai, sidang Isbat mencerminkan pemerintah yang tidak mengayomi seluruh umat. "Seharusnya pemerintah memahami bahwa ini merupakan keyakinan keagamaan dan dia mengayomi seluruh umat yang berbeda pendapat. Sehingga pemerintah tidak perlu mengatur," ucapnya.

Karena itu, Muhammadiyah tidak akan ikut dalam sidang sidang Isbat tahun ini. "Muhammadiyah telah mengirim surat, tidak akan ikut sidang Isbat lagi," terangnya.