Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sutjiati Curhat Karir Terhambat usai Pulang ke RI, Menpora Serahkan ke KONI

Sutjiati Curhat Karir Terhambat usai Pulang ke RI, Menpora Serahkan ke KONI Menpora dukung Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia tampil di Piala Dunia. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Atlet senam ritmik asal Indonesia, Sutjiati Narendra terancam pupus mengikuti Sea Games 2021 di Vietnam. Padahal, ia mengaku sudah berlatih enam hari seminggu.

Bak petir di siang bolong, dua bulan sebelum kejuaraan Sutjiati dikabarkan tidak jadi berangkat. Kecewa kini dirasakan, perempuan yang sudah aktif berlatih senam selama 8 tahun itu. Padahal, dia dan pelatihnya siap merogoh kocek sendiri untuk mengharumkan nama Indonesia.

"Dua bulan sebelum kejuaraan ini, saya diberitahu bahwa saya tidak diberangkatkan, meskipun saya dan pelatih saya siap untuk membayar dari kantong kami sendiri," kata Sutjiati Narendra dalam surat terbuka. Dia telah mengizinkan merdeka.com untuk mengutipnya, Rabu (20/4).

Diminta Pulang Presiden

Kekecewaan Sutjiati kepada pemerintah bukan kali pertama. Perempuan 18 tahun yang mempunyai darah Amerika - Indonesia dari orang tuanya juga sempat terpilih jadi pasukan elite senam ritmik di Amerika.

Tetapi pada 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk anak muda yang memiliki kewarganegaraan ganda di luar negeri untuk pulang dan membangun Indonesia.

Titah dari Jokowi dilaksanakan. Sutjiati balik ke kampung halaman ayahnya di Lampung. Harapannya bisa membangun Indonesia lewat jalur olahraga. Tapi sayang, justru dipersulit.

"Di Negara Indonesia tercinta ini, kita para atlet tidak memiliki kesempatan cukup bersaing di kancah internasional dan kemudian tertahan untuk dikirim ke luar negeri karena dikatakan kita belum cukup berprestasi," tulis Sutjiati.

Disuruh Cari Sponsor

Kurangnya dana dari pemerintah membuat atlet tak mendapat perhatian. Terlebih minimnya perencanaan efektif. Jadi hambatan para atlet di Indonesia.

"Karena itu kita memiliki banyak atlet di Indonesia yang telah menjadi korban dari sistem yang tidak maksimal ini," ujarnya.

Sutjiati sempat meraih prestasi saat PON XX Papua 2020. Dia berhasil menyabet dua medali emas dan satu perak. Lagi-lagi, pemerintah kembali memberikan janji bakal tampil di Olimpiade. Tapi mereka malah diminta mencari sponsor agar bisa berlaga.

"Tetapi setelah itu, momentum kegembiraan dan semangat mulai mereda dan kami tidak lagi diperhatikan sejak itu. Pelatih saya dan saya bahkan disuruh mencari sponsor untuk kami sendiri. Saya terus berlatih enam hari seminggu, pagi hingga malam, tanpa tujuan yang jelas," bebernya.

Karir Hampir Habis

Kekecewaan yang dirasakan. Tetapi dia masih berharap pemerintah memiliki rekonstruksi sistem organisasi olahraga. Jangka panjang harus jadi prioritas untuk cetak atlet sekelas internasional. Bahkan, Sutjiati menjelaskan pesaingnya di seluruh dunia bersaing minimal 15 kompetisi setiap tahun.

"Di Indonesia kami hanya memiliki satu kompetisi nasional (Kejurnas) yang bahkan kadang tidak berlangsung setiap tahun," katanya.

Kekecewaan yang dirasakan kini berbuah pesimistis. Kariernya sebagaiatlet hanya tersisa beberapa tahun. Dia juga meramalkan masa emasnya menjadi pesenam akan berakhir.

"Waktu dan titik performa tertinggi saya hampir habis. Saya seharusnya berada di puncak saya pada saat ini, bersaing sepanjang tahun dengan pesenam tingkat internasional lainnya; tetapi pada kenyataannya, saya jarang dapat kesempatan bersaing," ungkapnya.

Kata Menpora

Curahan hati Sutjiati sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Namun, Menpora tak mampu berbuat banyak.

Dia menjelaskan, atlet yang akan berangkat mengikuti Sea Games 2021 harus melalui review dari akademisi, hingga perwakilan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

"Semua atlet yang berangkat sudah melalui review dari Tim Review yang terdiri dari akademisi, praktisi, perwakilan KONI & perwakilan KOI dipimpin oleh Prof M. Asmawi dari Universitas Negeri Jakarta," kata Amali kepada merdeka.com, Selasa (19/4).

Kata Amali, dasar pengiriman obyektif. Serta prestasi dan peluang untuk dapat medali Sea Games sangat dipertimbangkan tim sebelum mengirim kontingen.

"Dasar pengiriman adalah obyektif berdasarkan prestasi & peluang untuk mendapatkan medali di Sea Games di Vietnam 2022," imbuhnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Antarkan Indonesia jadi Juara Umum SEA Games, KSAD Asal Bondowoso Ini Terkenal Cerdas dan Berwibawa Sejak Remaja

Antarkan Indonesia jadi Juara Umum SEA Games, KSAD Asal Bondowoso Ini Terkenal Cerdas dan Berwibawa Sejak Remaja

Ia disebut sebagai tokoh penting bagi dunia militer dan olahraga di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kini Jadi Salah Satu Dokter Lulusan Terbaik, Ini Sisi Lain Nur Alimah Priambodo Atlet Sidoarjo Peraih Medali Emas SEA Games

Kini Jadi Salah Satu Dokter Lulusan Terbaik, Ini Sisi Lain Nur Alimah Priambodo Atlet Sidoarjo Peraih Medali Emas SEA Games

Ia sudah memiliki keistimewaan sejak dalam kandungan

Baca Selengkapnya
Jokowi Berduka, Mantan Atlet Angkat Besi Peraih Medali di 3 Olimpiade Berbeda Wafat

Jokowi Berduka, Mantan Atlet Angkat Besi Peraih Medali di 3 Olimpiade Berbeda Wafat

Jokowi mengatakan Lisa telah membawa nama baik Indonesia dengan sejumlah prestasi yang sangat membanggakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.

Baca Selengkapnya
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Sosok Ricky Yacobi, Penyerang Tampan Asal Medan yang Sempat Bermain di Liga Jepang

Sosok Ricky Yacobi, Penyerang Tampan Asal Medan yang Sempat Bermain di Liga Jepang

Ia menjadi ujung tombak bagi Timnas Indonesia dan beberapa klub lokal hingga pernah meraih medali emas SEA Games tahun 1987.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Anggota TNI Bersenjata Disiram Air saat Melintas, Ternyata Punya Makna Mendalam

Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Sebut Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Menlu Retno Sebut Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Sepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya