Sutjiati Curhat Karir Hampir Habis di RI, DPR: Atlet Bagus Investasi Negara
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyoroti kurangnya perhatian pemerintah dalam pembinaan terhadap atlet nasional. Hal ini berkaca dari contoh kasus yang dialami atlet Sutjiati Narendra. Atlet senam ritmik ini mengaku terhambat karirnya setelah memutuskan menjadi atlet di Indonesia.
Dede mengatakan, pemerintah memang baru memberikan perhatian kepada para atlet jika bisa berprestasi saja.
"Kalau soal perhatian saya setuju, pemerintah masih kurang soal pembinaan. Lebih kepada hadiah jika berprestasi," ujarnya kepada wartawan, dikutip Kamis (21/4).
Seharusnya, pemerintah memberikan dukungan karena untuk melahirkan atlet berprestasi butuh dukungan. Misalnya pemerintah bisa memberikan beasiswa kepada atlet berprestasi yang mau memperkuat tim nasional.
"Sehingga orangtua sudah paham bahwa soal pendidikan anaknya akan terjamin. Sehingga bisa fokus mengejar prestasi olahraganya," ujar Dede.
Pemerintah juga dinilai masih kurang melakukan koordinasi dengan cabang olahraga (cabor). Pemerintah seharusnya bisa memperhitungkan bersama cabor atlet mana yang harus direkrut. Sebab atlet yang bagus merupakan investasi negara.
"Mana atlet yang memang musti direkrut dan didorong menjadi aset negara. Itu yang dijadikan target utama. Karena atlet yang bagus itu adalah investasi negara," ujar Dede.
Curhatan Sutjiati
Sebelumnya, atlet senam ritmik asal Indonesia, Sutjiati Narendra terancam pupus mengikuti Sea Games 2021 di Vietnam. Padahal, ia mengaku sudah berlatih enam hari seminggu.
Bak petir di siang bolong, dua bulan sebelum kejuaraan Sutjiati dikabarkan tidak jadi berangkat. Kecewa kini dirasakan, perempuan yang sudah aktif berlatih senam selama 8 tahun itu. Padahal, dia dan pelatihnya siap merogoh kocek sendiri untuk mengharumkan nama Indonesia.
"Dua bulan sebelum kejuaraan ini, saya diberitahu bahwa saya tidak diberangkatkan, meskipun saya dan pelatih saya siap untuk membayar dari kantong kami sendiri," kata Sutjiati Narendra dalam surat terbuka. Dia telah mengizinkan merdeka.com untuk mengutipnya, Rabu (20/4).
Kekecewaan Sutjiati kepada pemerintah bukan kali pertama. Perempuan 18 tahun yang mempunyai darah Amerika - Indonesia dari orang tuanya juga sempat terpilih jadi pasukan elite senam ritmik di Amerika.
Tetapi pada 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk anak muda yang memiliki kewarganegaraan ganda di luar negeri untuk pulang dan membangun Indonesia.
Titah dari Jokowi dilaksanakan. Sutjiati balik ke kampung halaman ayahnya di Lampung. Harapannya bisa membangun Indonesia lewat jalur olahraga. Tapi sayang, justru dipersulit.
"Di Negara Indonesia tercinta ini, kita para atlet tidak memiliki kesempatan cukup bersaing di kancah internasional dan kemudian tertahan untuk dikirim ke luar negeri karena dikatakan kita belum cukup berprestasi," tulis Sutjiati.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud Janji Perhatikan Masa Depan Atlet Indonesia Hidup Sejahtera
Komitmen Ganjar-Mahfud MD membuat atlet Indonesia hidup sejahtera
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDatangi Prajurit di Perbatasan, Kasad Beri Pesan Mendalam 'Fokus, Ingat Ada Anak Istri Menunggu'
Isinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaSiap Tampil di Piala Dunia U-17 2023, Ini 5 Pemain Indonesia yang Diprediksi akan Bersinar
Di ajang bergengsi ini, pelatih Bima Sakti sudah memilih 21 pemain terbaik untuk membela Garuda Muda.
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Kasal M. Ali ke Ratusan Perwira TNI Nakes usai 7 Bulan Digembleng di Lembah Tidar
Sebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaPusat Pelatihan PSSI di IKN Selesai Mei 2024, Juni Bisa Dipakai Timnas U-20
Menurut dia, kehadiran pusat pelatihan tersebut akan mendukung persiapan timnas sepak bola Indonesia.
Baca Selengkapnya