Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sutiyoso Sayangkan Polemik PB Djarum dan KPAI Berujung Penghentian Audisi

Sutiyoso Sayangkan Polemik PB Djarum dan KPAI Berujung Penghentian Audisi Sutiyoso konpers penyerahan Din Minimi. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Polemik antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Djarum Foundation terkait dugaan eksploitasi peserta audisi bulu tangkis usia dini menjadi perhatian Sutiyoso. Sebagai mantan ketua umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2004-2008, dia menyayangkan keputusan akhir PB Djarum memutuskan pamit dari proses audisi mulai tahun depan.

"Terkait ini sampai ada penghentian audisi oleh PB Djarum sangat disayangkan," kata pria akrab disapa Bang Yos ini saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (9/9).

Dalam pandangannya, keberadaan swasta sangat membantu dalam membina bibit baru pebulu tangkis muda di berbagai daerah. Apalagi PB Djarum, katanya, telah berkontribusi selama 50 tahun terakhir.

"Suatu fakta, ketergantungan kita pada swasta dalam hal pembinaan olahraga masih sangat tinggi untuk menghasilkan pemain dunia. Salah satunya Djarum, dengan PB Djarum ya itu sudah 50 tahun dan sudah hasilkan atlet kelas dunia dan mengharumkan nama bangsa ini," katanya.

Dia menambahkan, semua pihak perlu tahu bahwa bulu tangkis menjadi satu-satunya cabang olah raga yang begitu eksis di tingkat dunia. Khusus Indonesia, cabang olahraga ini juga telah banyak melahirkan sejumlah atlet yang mengharumkan nama bangsa.

Oleh karena itu, dia berharap ada jalan keluar terkait polemik ini. Sebab menurutnya, penghentian proses audisi sangat merugikan.

"Saya lihat permasalahannya karena anak pakai kaus itu, ya sudah sementara enggak usah pakai itu. Mungkin untuk pembinaan anak-anak (tidak pakai) tapi kalau dipertandingan yang dewasa enggak masalah dong karena kan itu memang nama klub," jelas mantan gubernur DKI ini.

Dia berharap semua pihak bisa duduk bersama dan menemukan solusi untuk masalah ini. Dia juga memahami tugas masing-masing pihak dalam hal ini KPAI dan Djarum Foundation.

"Pasti ada jalan keluarnya. Kita tahu KPAI punya tugas untuk menyelamatkan anak-anak kita dari bahaya rokok, alkohol dll, oke kita paham. Mungkin bisa caranya dalam pembinaan tidak pakai kaus berlogo Djarum. Karena kalau sampai begitu (setop audisi) rugi sekali kita. Klub itu memang merekrut dari usia dini. Karena untuk cetak atlet kelas dunia itu gak bisa dari usia SMP. Sudah telat itu," sambungnya.

"Apa lagi Djarum dia yang paling besar, dan mereka bukan cuma biayai latihannya aja, sekolah nya juga mereka, kalau pertandingan ke luar negeri juga dia tanggung. Siapa nanti yang mau tanggung? Itukan nanti terhenti semua?" ucapnya.

Sebagai mantan Ketum PBSI, Sutiyoso juga siap bilamana diminta untuk memediasi semua pihak agar persoalan ini segera ada jalan keluar terbaik tanpa penghentian proses audisi.

"Siap lah, kenapa enggak demi bulu tangkis kita," tegas mantan Ketum PKPI ini.

Jangan Lewatkan:

Ikuti Polling Adakah Unsur Eksploitasi Anak dalam Audisi Bulutangkis PB Djarum? Klik disini

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek
Detik-Detik Pemain Sepak Bola Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu Terbakar dan Baju Robek

Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi

Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Turnamen Bulu Tangkis HUT Ke-2 Koops Udara Nasional, Juara I Diberi Hadiah Seekor Kambing
Turnamen Bulu Tangkis HUT Ke-2 Koops Udara Nasional, Juara I Diberi Hadiah Seekor Kambing

Pertandingan partai final juga disaksikan Kas Koopsudnas Marsda TNI Donald Kasenda, Kapoksahli Marsma TNI Chandra Siahaan, para Asisten serta pejabat lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?

Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Luas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura
Luas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura

Sejatinya penguasaan lahan oleh Prabowo berawal dari akuisisi sebuah pabrik kertas.

Baca Selengkapnya
Seorang Pesilat di Jatim Terima Tantangan Duel, Ternyata Dikeroyok hingga Meninggal
Seorang Pesilat di Jatim Terima Tantangan Duel, Ternyata Dikeroyok hingga Meninggal

Kasus kekerasan diduga melibatkan dua perguruan silat kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya