Survei Median: 54 Persen Publik Lebih Memilih PSBB Ketimbang Lockdown
Merdeka.com - Sebanyak 54 persen publik lebih memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ketimbang kebijakan karantina total dalam penanganan penyebaran wabah Corona (Covid-19). Hal itu terungkap dalam temuan survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) bertema 'Persepsi Publik Atas Penanganan Wabah Corona: Kinerja Pemerintah Pusat, PSBB VS Lockdown, Darurat Sipil, dan Mudik'.
"Terdapat 54,0 persen publik yang lebih memilih kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sedangkan 35,3 persen setuju karantina total (Lockdown), dan menjawab tidak tahu sebanyak 10,7 persen," bunyi laporan hasil survei dirilis Median, Sabtu (18/4).
Terdapat tiga besar alasan publik menyetujui pembatasan sosial berskala besar (PSBB), antara lain sebanyak 38,6 persen beralasan demi menjaga ekonomi dan agar masih bisa bekerja. Sementara 11,9 persen merasa anggaran pemerintah terbatas, dan 9,9 persen berpendapat PSBB sudah cukup mencegah penyebaran virus Corona.
Survei juga menemukan tiga besar alasan publik menyetujui karantina total, antara lain sebanyak 22,7 persen publik merasa karantina total mencegah penyebaran virus, 9,8 persen lebih efektif seperti di negara lain, dan 8,3 persen merasa bisa diam di rumah serta membatasi aktivitas.
Median melakukan survei ini pada 6-13 April 2020 terhadap 800 responden yang diwawancarai melalui telepon dan dipilih secara acak, dengan margin of error 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, TNI memperoleh angka 85,8 persen dan Presiden 77,1 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca SelengkapnyaLebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca SelengkapnyaKesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSamukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi (MK) mulai kembali pulih yakni sebesar 63,4 perse
Baca Selengkapnya