Survei: Masyarakat Selalu Takut Tertular Covid-19 Pada September Turun Dibanding Juli
Merdeka.com - Survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan, 10 persen masyarakat tidak pernah takut tertular Covid-19. Padahal, Indonesia sudah menghadapi pandemi Covid-19 selama 18 bulan, terhitung sejak awal Maret 2020.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut sebanyak 15,3 persen masyarakat juga merasa jarang takut tertular Covid-19. Sementara itu, 35,3 persen masyarakat kadang-kadang takut tertular Covid-19.
"Jadi yang mengatakan selalu dan sering merasa takut tertular Covid-19 sekitar 38,4 persen," kata Burhanuddin, Minggu (26/9).
Adapun masyarakat yang mengaku tidak tahu dan tidak menjawab seberapa sering takut tertular Covid-19 sebesar 0,9 persen.
Jika dilihat lebih detail, persentase masyarakat yang selalu takut tertular Covid-19 pada September 2021 menurun 1,5 persen dibanding pada bulan Juli 2021 yang mencapai 10,1 persen. Namun, persentase masyarakat yang sering takut tertular Covid-19 meningkat 2,8 persen dari temuan pada Juli 2021 yang masih 27 persen.
Masyarakat yang kadang-kadang takut tertular Covid-19 juga meningkat 2 persen dari temuan Juli 2021 yang masih 33,3 persen. Masyarakat yang jarang takut tertular Covid-19 ikut meningkat 2,2 persen dari data bulan lalu hanya 13,1 persen.
Sedangkan persentase masyarakat yang tidak pernah takut tertular Covid-19 menurun 5,6 persen jika dibandingkan dengan temuan bulan Juli 2021 yang mencapai 15,6 persen.
Survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021. Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.
Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi. Survei menggunakan telepon.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos
Masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya