Survei Indikator: 36 Persen Responden Nilai Indonesia Kurang Demokratis
Merdeka.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia merilis terkait responden yang menilai indeks demokrasi di Indonesia. Hasilnya terdapat 36 persen mengatakan bahwa saat ini Tanah Air menjadi kurang demokratis dan 37 persen menilai tetap pada keadaan yang sama.
"Ada 36 persen yang mengatakan bahwa Indonesia saat ini menjadi kurang demokratis. Proporsi tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan yang mengatakan Indonesia semakin lebih demokratis," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis Survei Nasional Indikator 25 Oktober 2020: Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi, Minggu (25/10).
Sementara itu terdapat 17,7 persen yang menilai saat ini menjadi lebih demokratis. Walaupun begitu, terdapat 62,4 persen responden menilai bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang terbaik.
Terus Menurun
Burhanuddin menjelaskan, kinerja demokrasi di Indonesia terus melemah dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut berdasarkan pada indeks demokrasi Economics Intelligence Unit (EIU) 2019. Kondisi tersebut pun semakin parah saat muncul pandemi Covid-19.
"Dalam indeks tersebut kita masuk demokrasi yang cacat, salah satunya yang naik, politik identitas dan penurunan kebebasan sipil," ungkap Burhanuddin.
Diketahui, survei dilakukan pada 24-30 September 2020. Menggunakan sistem wawancara telepon. Alasannya karena situasi pandemi corona. Survei menggunakan metode simple random sampling, dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Jumlah sampel sebanyak 1,200 responden dipilih secara acak, dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Jumlah sampel yang dipilih secara acak melalui telepon sebanyak 5.614 data. Sedangkan, yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1200 responden. Margin of Error pada survei ini +2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaMenurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran memperoleh 58,8 persen. Mahfud MD sebesar 24 persen dan Cak Imin sebesar 14,9 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca Selengkapnya