Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bersikap Kritis, 'Senjata' Anak Muda Antisipasi Perekrutan Teroris

Bersikap Kritis, 'Senjata' Anak Muda Antisipasi Perekrutan Teroris Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tuban. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia Muhammad Syauqillah mengingatkan kaum muda agar dapat mengantisipasi perkembangan perekrutan teroris era sekarang.

Muhammad Syauqillah menyampaikan hal itu dalam acara BKN Pusat PDI Perjuangan bertema Terorisme Bukan Ajaran Agama.

"Saat ini, metode yang digunakan bukan saja offline, melainkan juga online, jadi senjata anak muda untuk menghadapi itu adalah kritis setiap menerima informasi dari media apa pun itu," katanya di Jakarta, Sabtu (8/5). Seperti dilansir Antara.

Ia berpesan bahwa terorisme bukan ajaran agama mana pun, bahkan dalam Islam aksi teror sangat bertentangan dengan inti ajarannya yang mengedepankan penjagaan terhadap kehidupan.

Begitu pula dengan pengertian jihad, menurut dia, masih banyak pihak menyalahartikan dan mengaitkan dengan aksi teror.

"Tidak bisa dipungkiri juga memang pelaku teror itu rata-rata berbasis latar belakang keagamaan. Kalau di Indonesia, misalnya mayoritas beragama Islam, di India dan Myanmar itu Hindu dan Buddha," katanya.

Jika melihat ke negara-negara lain, kata Muhammad Syauqillah, sebenarnya terorisme itu tidak dimonopoli atau milik dari agama-agama tertentu.

“Ada misalnya terorisme berbasis supremasi kulit putih, seperti yang baru-baru ini kita lihat di Amerika," kata dia.

Ada juga teroris yang berbasis etnonasionalism, seperti PKK yang ada di Kurdi, Suriah, atau Turki.

"Ada pula yang terkait dengan gerakan right wing atau left wing seperti yang terjadi di Amerika Latin atau negara-negara lain," ucapnya.

Fokus di Indonesia, lanjut Syauqillah, terkait dengan aksi teror itu berdasarkan latar belakang agama yang keliru. Banyak pihak yang menafsirkan ayat-ayat tentang perang yang itu kemudian tidak kontekstual.

Ia berpendapat bahwa konteks Indonesia sekarang merupakan negara yang darusalam atau damai bukan yang dalam keadaan perang. Namun, ternyata masih ada kelompok-kelompok seperti takviri dan salafi jihadi yang mengembangkan narasi-narasi perang di Indonesia.

Terkait dengan jihad, kata dia, banyak ditafsirkan secara keliru, seolah berperang itu jihad. Padahal, arti jihad itu sungguh-sungguh.

"Jadi, kalau konteks Indonesia yang damai ini bukan perang bentuk jihadnya, melainkan sungguh-sungguh menjaga kedamaian, bekerja, dan sungguh-sungguh menolong terhadap sesama, itu jihad," kata Syauqillah.

Ia lantas menekankan bahwa teror bukanlah jihad, apalagi merujuk ajaran agama Islam memiliki inti menjaga kehidupan, sedangkan membunuh satu orang berarti membunuh kehidupan, atau membunuh umat manusia.

"Jadi, melakukan teror yang membunuh orang jelas menyalahi inti dari ajaran agama," ujar Syauqillah.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Bersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror

Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.

Baca Selengkapnya
Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Tragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas

Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya