Merdeka.com - Lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi usai libur Lebaran Idulfitri 2021. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menjalankan sejumlah strategi untuk mengendalikan laju penularan Covid-19.

Di antaranya, melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah maupun Satgas daerah. Implementasi dari strategi ini yakni pembatasan mobilitas dan kegiatan lewat operasi yustisi di berbagai daerah zona merah Covid-19.

Ini disampaikan Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (15/6).

"Selain itu, pelaksanaan PPKM mikro juga akan terus diperketat dengan mengoptimalkan peran posko di tingkat desa atau kelurahan serta menyusun strategi pengendalian kasus termasuk memastikan ketersediaan fasilitas dan manajemen kasus dengan memanfaatkan fasilitas karantina terpusat," jelasnya.

Lewat strategi komunikasi, koordinasi dan kolaborasi, Satgas juga akan meningkatkan testing dan tracing untuk menjaring masyarakat yang positif covid 19. Langkah lain Satgas dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 adalah turun ke lapangan menyalurkan bantuan dan melakukan perbaikan manajemen penanganan kasus.

Upaya ini melibatkan TNI, Polri dan pemerintah daerah yang mengalami lonjakan kasus. Misalnya, melibatkan Pemprov DKI Jakarta, Pemda Kudus dan Bangkalan.

Khusus di DKI Jakarta, Satgas langsung meninjau kesiapan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran dan menyerahkan bantuan 2.000 tempat tidur. Penyerahan bantuan tempat tidur tersebut untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

"Sehingga BOR (bed occupancy rate) di Wisma dapat menurun dan 31 fasilitas karantina terpusat lainnya dengan total lebih dari 8.000 tempat tidur di Jakarta," tutupnya.