Strategi Doni Monardo Putus Mata Rantai Covid-19 di Tengah Bencana NTT
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menaruh perhatian terhadap kasus penularan Covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT). NTT sendiri merupakan wilayah yang saat ini tengah dirundung banjir bandang.
Menurut Doni selama tiga bulan terakhir provinsi ini memang tengah mengalami tren kenaikan jumlah kasus aktif Covid-19.
"NTT mengalami kenaikan yang sangat signifikan setelah liburan Natal dan Tahun Baru. Padahal sejak kasus pertama di Jakarta pada Maret sampai November 2020 itu NTT nyaris provinsi dengan kasus yang sangat rendah sekali," ucap Doni dalam keterangan pers secara daring pada Selasa (6/4/2021).
Bahkan saat itu, kata Doni pihaknya menganggap NTT sukses untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Namun hal itu hanya dipertahankan sampai akhir tahun 2020.
"Setelah kita pelajari kasus-kasus ini daerah yang sekarang mengalami bencana pun memiliki risiko tinggi untuk meningkatnya kasus Covid-19 di daerah," ujar dia.
Doni menggunakan strategi memutus mata rantai penularan dengan memisahkan antara mereka yang rentan dan masih sehat.
"Memutuskan mata rantai penularan antara kelompok rentan, apakah itu orang tua yang punya penyakit penyerta atau komorbid, anak-anak balita dan ibu hamil dengan mereka yang secara fisik muda. Nah ini yang kita jaga harus kita pisahkan, mereka tidak boleh berada di satu kawasan pengungsian," ujar dia.
Doni membeberkan jurus lain untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di lokasi bencana, yakni dengan mempercepat memberikan bantuan kepada seluruh keluarga.
"Agar mereka bisa menyewa rumah ke rumah saudaranya, menumpang supaya tempat-tempat pengungsian ini kita optimalkan sedikit mungkin," urainya.
Bagi warga yang menghuni pengungsian, menurut Doni pihaknya juga telah membuat standar operasional prosedur (SOP) bagi pengungsi selama di sana. SOP itu salah satunya pemeriksaan tes usap antigen.
Bantuan Kehunian Rp 500 Ribu
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdampak banjir bandang untuk mengungsi ke rumah sanak keluarga mereka. Hal ini demi meminimalisir penularan Covid-19 di tempat-tempat pengungsian.
Doni menyebut pemerintah akan membantu uang sewa sebesar Rp 500 ribu per bulan per keluarga untuk tinggal di rumah sanak keluarga mereka.
"Kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi resiko Covid-19 dengan menggunakan dana kehunian untuk menyewa rumah keluarga terdekat sebesar Rp 500 ribu per bulan," kata Doni dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/5/2021).
Hingga Selasa (6/4/2021) pukul 20.00 WIB tercatat sudah ada 117 jiwa dinyatakan meninggal dunia, 76 orang masih hilang.
Kemudian tercatat 2.019 kepala keluarga atau 8.424 warga mengungsi, serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.
akan mengirimkan sebanyak enam unit helikopter ke lokasi bencana. Pasalnya masih banyak daerah di sana yang belum bisa dijangkau transportasi darat maupun laut.
"Sehingga membutuhkan transportasi udara. Satu hari terakhir ini cuaca sudah semakin baik, dan kita harapkan besok sudah semakin cerah sehingga daerah yang terisolir akan bisa segera mendapatkan bantuan," harapnya.
Bantuan Logistik
Untuk bantuan logistik, kata Doni selama dua hari terakhir sudah didatangkan dari Jakarta dan Surabaya dan juga Makassar.
"Sebagian besar sudah terdistribusi ke beberapa daerah terdampak, terutama di Adonara, Lembata dan Alor," papar dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaTNI Bakal Bangun 22 Kodam Baru, Total 37 dari Sebelumnya 15
Ia menjelaskan, apa yang disampaikan ini sekaligus menanggapi beredarnya berita terkait rencana penambahan Kodam.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Beberkan Sederet Strategi Pertahanan 3 Matra buat IKN
Hal itu telah dibahas dalam Rapim TNI-Polri yang dihadiri Panglima TNI dan Kapolri Sigit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'
Anggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca SelengkapnyaKetua DPD NTB Sampaikan Keluhan Warga, AHY Janji Benahi Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan
IJU mengamini, masalah bidang kesehatan masih menjadi problem serius di NTB. Khususnya soal stunting dan infrastruktur kesehatan.
Baca SelengkapnyaKasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI
Komitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.
Baca SelengkapnyaJadwal Kampanye 26 Januari 2024: Ganjar Keliling Manggarai NTT dan Semarang, Mahfud Agenda Internal
Ganjar mengawali kampanye hari ini dengan berdialog dan tanam pohon bersama Uskup Ruteng di Rumah Keuskupan Ruteng sekitar pukul 09.40 WITA.
Baca Selengkapnya