Merdeka.com - Stasiun Garut di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai beroperasi setelah diresmikan, Kamis (24/3). Peresmian mengundang antusiasme warga untuk hadir, namun sebagian mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Peresmian dihadiri langsung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ratusan warga berkumpul di luar area Stasiun Garut untuk menyaksikan kegiatan itu.

Seorang warga, Dewi Kartika (45) mengaku datang bersama anak-anak dan cucu-cucunya ke Stasiun Garut. "Pengen nostalgia sambil bercerita kepada anak dan cucu kalau ibu dan neneknya dulu suka kakaretaan dari sini," ucapnya.

Saking senangnya, Dewi bersama anak dan cucunya sampai lupa menggunakan masker. Walau begitu, ia menyebut tidak ada teguran dari petugas saat hadir di sekitar area Stasiun Garut.

"Tadi lupa bawa masker, tapi da di sini juga berkerumun dan tidak dibubarkan atau diingatkan oleh petugas, jadi aman-aman. Covid-19 mah udah ga ada, amanlah," ucapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ratusan warga tampak hadir di sekitar Stasiun Garut. Meski tidak bisa masuk ke dalam stasiun, mereka mengaku cukup senang bisa hadir di sana.

"Tadi saya nyubuh berangkat dari Pameungpeuk, pengen lihat Stasiun Garut yang akan diresmikan. Kirain bakal bisa masuk, jadinya di luar aja sama keluarga kumpul bareng warga lainnya. Kita lupa juga bawa masker, tapi da masih aman, nggak ada yang negur," ucap Yudi Wahyudi (43).

Yudi mengaku belum pernah naik kereta api. Ia hanya melihat kereta api dari televisi. "Jadinya pas tahu ada peresmian di Garut kemarin, tadi subuh saya langsung datang ke Garut," katanya.

Layani Angkutan Lebaran

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa peresmian Stasiun Garut dilaksanakan hari ini agar bisa digunakan di momen mudik Lebaran. "Kami ingin masyarakat bisa menikmati servisnya saat Lebaran. Ini jadi hadiah terindah bagi warga kami," katanya.

Menurut Rudy, peresmian digelar tidak terlalu meriah agar tidak menciptakan kerumunan. Hal itu karena Kabupaten Garut masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.

Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut dan Stasiun Garut mulai dikerjakan sejak 2015. Proses pengerjaannya selesai sejak 2019, namun karena pandemi Covid-19, kegiatan peresmiannya harus tertunda.