Merdeka.com - Seorang personel Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kepolisian Daerah Gorontalo, Brigadir Satu RF (28) ditemukan tewas di dalam mobil dinasnya di Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Briptu RF diduga bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri dengan senjata api (senpi) miliknya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Gorontalo Komisaris Besar Wahyu Tri Cahyono membenarkan adanya personel Spripim tewas dengan luka tembak di dalam mobil dinasnya. Berdasarkan penyelidikan sementara, Briptu RF bunuh diri.
"Dugaan sementara bunuh diri," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (26/3).
Tri mengaku penyidik sudah mengamankan sejumlah barang bukti termasuk senpi yang digunakan briptu RF diduga untuk bunuh diri. Tri mengatakan seharusnya hari ini, penyidik akan melakukan autopsi terhadap jenazah Briptu RF tetapi batal digelar.
"Jadi tadi sebenarnya akan digelar autopsi. sudah dihadirkan keluarga korban agar (penyidikan) secara transparan," kata dia.
Tri mengaku ada enam orang anggota keluarga Briptu RF yang hadir. Sebelum dilakukan autopsi, keenam orang tersebut dipersilakan untuk melihat jenazah Briptu RF.
"Sebelum dilakukan autopsi dipersilakan untuk melihat kondisi mayat korban itu. Kondisi jenazah pada waktu itu masih utuh seperti saat ditemukan di TKP. Termasuk pakaian yang masih melekat dan sesuai yang digunakan," tegasnya.
Tri menegaskan hal tersebut dilakukan agar tidak ada kecurigaan dari pihak keluarga tentang kondisi jasad Briptu RF. Tri juga membantah jika ada penilaian dari pihak lain bahwa kasus ini direkayasa.
"Itu sengaja, supaya nanti tidak ada kecurigaan, seolah-seolah direkayasa. Makanya diberikan kesempatan kepada pihak keluarga korban untuk melihat kondisi tersebut," tegasnya.
Setelah pihak keluarga memeriksa kondisi jasad Briptu RF, akhirnya mereka menolak untuk dilakukan autopsi. Penolakan autopsi ditandai dengan surat keberatan yang ditandatangani oleh keluarga Briptu RF.
"Jadi mereka tidak mau dilakukan autopsi. Setelah diberi penjelasan, pihak keluarga korban tetap tidak bersedia untuk dilakukan autopsi. Sehingga sesuai proedur dilakukan penyidik, keluarga korban membuat surat keberatan untuk dilakukan autopsi," ucapnya.
Meski menolak untuk dilakukan autopsi, pihak keluarga meminta agar polisi bisa mengungkap motif Briptu RF nekat diduga bunuh diri.
"Keluarganya meminta agar motif atau penyebab kematiannya diungkap," tutupnya. [ray]
Baca juga:
Kematian Bripka Arfan Dinilai Janggal, Polda Sumut Bentuk Timsus Lakukan Pengusutan
Momen Haru, Ayah & Anak Saling Melepas Rindu di Balik Bui, Akhirnya Polisi Buka Sel
Buntut Sosok Misterius Lempari Mobil Pengendara, Polisi di Ciamis Gencar Patroli
Anggota Polisi Gorontalo Ditemukan Tewas di Dalam Mobil, Ada Luka Tembak di Dada Kiri
Advertisement
BSI Duduk Bareng Pelaku UMKM Diskusi soal Sengkarut Bank Syariah di Aceh
Sekitar 1 Jam yang laluDepok Rawan Ular, Warga Laporkan Penemuan Empat Ekor Sanca Besar dalam Sehari
Sekitar 2 Jam yang laluSejoli di Bekasi Maling Emas Senilai Rp150 Juta dari Rumah Kosong
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Ringkus 4 Pencuri dengan Kekerasan, Satu Ibu Hamil Wajib Lapor di Kota Jambi
Sekitar 3 Jam yang laluMeninjau Bir Ali, Lokasi Miqat Jemaah Haji Indonesia Sebelum ke Makkah
Sekitar 3 Jam yang laluMaksimalkan Program Ekotren, Cara Ganjar Lahirkan Pengusaha Muda di Jawa Tengah
Sekitar 3 Jam yang laluKebakaran di Riau Tidak Kunjung Padam, Helikopter Water Bombing Dikerahkan
Sekitar 3 Jam yang laluBabak Baru Kasus Pemilik Kafe di Bali Bunuh Bule Australia
Sekitar 4 Jam yang lalu8 Parpol Parlemen Ambil Langkah Hukum jika MK Putuskan Sistem Pemilu Coblos Partai
Sekitar 4 Jam yang laluPDIP Ungkap Golkar, PAN, PKB dan Perindo Prioritas untuk Diajak Koalisi
Sekitar 4 Jam yang laluAnggaran Terbatas, Gibran Tak Lagi Gratiskan Batik Solo Trans
Sekitar 5 Jam yang laluRabies Masuk Daratan Timor, Seorang Warga TTS Tewas Usai Digigit Anjing
Sekitar 5 Jam yang laluGanjar Dorong Milenial-Gen Z Manfaatkan Medsos untuk Menginspirasi hingga Bisnis
Sekitar 5 Jam yang laluBus AKAP Tujuan Cepu Terbakar di Bekasi, Seluruh Penumpang Selamat
Sekitar 5 Jam yang laluMahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Selesaikan Kasus Hukum
Sekitar 8 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluKompolnas soal Ancaman Pidana Penyebar Video WNA Nakal: Itu Ajak Warga Jaga Kantibmas
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Kapolda Pastikan Mario Dandy Tersangka Pencabulan AG, Hukuman Makin Berat
Sekitar 14 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 10 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami