Merdeka.com - Polisi telah menetapkan Susanto (46), sopir bus PO Nugroho sebagai tersangka. Sedangkan kondektur bus, Hanafi masih sebagai saksi.

"Sopir juga masih terus diperiksa sampai saat ini," kata Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Faizal, Sabtu (4/5).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sopir, bus mulai kehilangan kendali saat berada di tikungan jalan menurun. Tepatnya berada di sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

Kanit Laka Lantas Polrestabes Semarang AKP Slamet menambahkan, bus saat itu berkecepatan 70 kilometer per jam. "Bus juga dalam kondisi gigi netral sehingga semakin sulit dikendalikan. Kalau oli rem bukannya kosong, ada tapi kemungkinan habis karena bocor, sehingga rem tidak berfungsi," ujarnya.

Sebelumnya, Bus PO Nugroho dengan nomor polisi H 1574 AG jurusan Mangkang-Tembalang itu mengalami kecelakaan di turunan Jalan Dr Wahidin Semarang, Jumat (3/5) siang kemarin. Bus itu menabrak tiga mobil dam enam sepeda motor.

Sebanyak 15 korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala, sedangkan korban tewas berjumlah tiga orang. Bus baru berhenti setelah menabrak sebuah mobil sedan dan tiang baliho yang cukup besar. Kondisi kendaraan yang ditabrak sebagian besar rusak parah dan dalam kondisi ringsek.

Tiga korban tewas dalam peristiwa itu adalah Agus Irfan Sulistya (49) warga Ganesha Mukti 203, Pedurungan Tengah, Kota Semarang, Eko Budiarto (36) warga Kampung Pandean Taman Kebonharjo Semarang dan Adi Nur Nugroho (34) warga Kelelengan Kecil, Kembangsari Semarang.