Soal Pertanyaan Kebangsaan di KPK, Ngabalin Yakin untuk Profesionalisme
Merdeka.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin meminta publik jangan terus memusingkan hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) terhadap pegawai KPK. Menurutnya, justru saat ini KPK sedang membutuhkan dukungan publik terhadap pemberantasan rasuah.
"Mari kita beri dukungan penuh terhadap proses ini sehingga kpk harus mendapat tenaga profesional dan memiliki kemampuan dalam backup kinerja komisoner dan dewas," kata Ngabalin saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (7/5).
Terkait dugaan isi soal TWK yang dipenuhi pertanyaan 'aneh', dia meminta masyarakat untuk tidak terus membesarkannya. Ngabalin meyakini, KPK akan terus terdiskreditkan dengan adanya hal tersebut jika terus berlarut.
"Dan hal terkait itu (pertanyaan), abaikanlah percaya deh jangan publik ikut terkontaminasi upaya mendiskreditkan satu pihak dan mengangkat pihak lain, itu tidak bagus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Ngabalin percaya, tidak ada pihak yang ingin KPK dilemahkan. Justru sebaliknya, semua ingin KPK terus kuat dalam menjalankan tugas pemberantasan korupsi di Tanah Air.
"Saya berikan dukungan penuh kepada teman di KPK, sejak awal itu komitmen saya, tolong sudahi mari kita punya tanggung jawab yang sama, kita jaga dengan baik negara ini," tutupnya.
Reporter: M RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya
BKN mengimbau bagi instansi yang sudah mendapatkan hasil pengolahan nilai agar segera mengumumkan kelulusan peserta seleksi PPPK.
Baca SelengkapnyaKPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran Kirim Tim Pencari Fakta Usut Dugaan Pencoblosan Surat Suara di Malaysia
TKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaTKN Tegaskan Putusan DKPP Tidak Menyebut Pendaftaraan Prabowo-Gibran Jadi Tak Sah
Dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP.
Baca SelengkapnyaDiumumkan 22 Desember, Ini Link dan Cara Cek Hasil Seleksi Tes PPPK Guru
Sejumlah instansi akan melaksanakan SKTT yang sifatnya opsional sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB 14 Tahun 2023 tentang Mekanisme Seleksi PPPK.
Baca SelengkapnyaAda Usulan Waktu Kerja Jadi 4 Hari Seminggu, Begini Respons BKN
Bahkan YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS di Kendal Meninggal Dunia saat Penghitungan Suara
Sorang anggota KPPS di Kendal, Teguh Joko Pratikno (43) meninggal dunia saat penghitungan suara pada Rabu (14/2) sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca Selengkapnya