Soal Kapolri, Gerindra sebut Jokowi harusnya hormati Sutarman
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mengkritik keputusan Presiden Jokowi menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Bukan karena sosok Budi, tapi karena Jokowi yang memilih Budi tanpa sepengetahuan Kapolri aktif Jenderal Sutarman.
Martin menuturkan, tidak elok jika Jokowi mengganti Sutarman tanpa memberitahu lebih dulu. Dia menilai, Jokowi tidak bisa menghargai anak buahnya.
"Ini terkesan Sutarman tidak dikasih tahu, dan itu bukan karakter pemimpin yang baik, yang baik menghargai anak buahnya," ujar Martin saat dihubungi, Senin (12/1).
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini menambahkan, selama ini presiden melakukan koordinasi lebih dulu dengan Kapolri sebelum menggantinya. Namun kali ini, Martin melihat dari pengakuan Sutarman, jika Jokowi belum beri perintah apapun dengannya sementara surat pengajuan Budi Gunawan sudah sampai ke DPR.
"Cara Jokowi mengganti ini bukan cara yang elok, tidak menunjukkan satu etika ketimuran yang pantas diperlihatkan oleh seorang pemimpin. Jokowi kelihatan orang santun tapi dalam pergantian Kapolri ini kesantunannya hilang," tegas dia.
Topik pilihan: Mutasi Polri | Polri
Martin menegaskan, bisa saja dalam proses persetujuan di DPR, Komisi III menolak Budi Gunawan. Akan tetapi, lanjut dia, nampaknya DPR tidak akan melakukan penolakan.
"Bisa saja (ditolak), tapi saya memperkirakan bahwa tidak ada penolakan dari anggota DPR terhadap Budi Gunawan, karena kita menghargai hak prerogatif Presiden Jokowi," imbuhnya.
Martin amat menyayangkan sikap Jokowi ini yang seolah tak menghormati Sutarman sebagai Kapolri. Padahal, kata dia, masa jabatan Sutarman habis masih 10 bulan lagi.
Memang Sutarman masih habis masa jabatannya pada Oktober, karena itu Martin ingin Jokowi memberitahu dulu kepada Sutarman. "Ini Sutarman masih 10 bulan lagi pensiun, masih panjang, nah ya harusnya dihormati," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaKini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Nilai Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak Bisa Merusak Norma Bernegara
Menurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaGuntur Soekarno Minta Fokus Pemilu Tak Usah Bahas Pemakzulan Jokowi
Kalimat Guntur Soekarno itu justru meluruskan agar relawan tidak perlu jauh-jauh membahas soal pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnya