Soal becak, Anies jangan hanya pikirkan kontrak politik
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana 'menghidupkan' kembali becak di perkampungan ibu kota. Rencana itu diakui Anies merupakan bagian dari kontrak politik saat kampanye dulu yang kini harus dipenuhi.
Politisi NasDem Ahmad Sahroni menilai Anies seharusnya tak sekedar terikat kontrak politik saja. Namun, perlu juga melakukan kajian panjang sebelum berpikir melegalkan becak di ibu kota.
Sahroni berpendapat, sebaiknya Anies memikirkan bagaimana mengatasi kemacetan dan banjir dibanding mengeluarkan kebijakan yang hanya membela sekelompok orang akibat kontrak politiknya.
"Jangan hanya karena adanya kontrak politik karena kebijakan harusnya bisa diberlakukan secara umum, bukan hanya di sekitar Jakarta Utara, tetapi wilayah lain pun akan bisa melakukan hal serupa," tuturnya, Senin (22/1).
Ia mengutarakan, becak dinilai bisa memperparah kemacetan ibu kota. Terlebih jika banyak becak yang mangkal.
Perdebatan lain yang mungkin muncul adalah batasan jenis jalan perkampungan yang menurut Anies sebagai wilayah trayek diizinkan untuk becak. Bila memang tidak diperbolehkan di jalanan raya, menurut Sahroni perlu dipertegas seperti apa kriteria jalan diperbolehkan dilewati becak seperti apa.
Selain itu, dia khawatir munculnya becak dapat menimbulkan persoalan baru. Dia mencontohkan perselisihan antara ojek pangkalan dan online beberapa waktu silam.
"Jangan sampai nanti malah berselisihnya dengan tukang becak," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Teken Kontrak Politik bareng Jejaring Rakyat Miskin Indonesia, Apa Isinya?
Jika jadi presiden 2024, Anies bakal menunaikan kontrak politik yang ditandatangani tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies Ajak Rakyat Gunakan Hak Pilih, Jangan Sia-siakan Kesempatan
Anies menegaskan, perubahan yang dimaksud ialah perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaAnies Lepas Tim Hukum Gugat Hasil Pemilu 2024: Harapannya Proses di MK Bisa jadi Pelajaran
Anies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies: Hasil Putusan MK Itu Seperti Pertandingan Sepakbola, Pulang Menang atau Kalah
Anies Baswedan menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2024 akan berdampak besar bagi perjalanan kehidupan bernegara Indonesia
Baca SelengkapnyaAnies Keluhkan Masalah Pilpres, Singgung Pencalonan Gibran hingga Penyalahgunaan Bansos
Bahkan diberikan imbalan untuk mempengaruhi arah pilihan politik.
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Bansos Lagi: Saya Yakin Penerima Makin Hati-Hati Beri Dukungan, Pilih Pakai Hati Nurani
Anies menyebut kenaikan anggaran bantuan sosial (bansos) harusnya tujuannya untuk kepentingan si penerima, bukan kepentingan si pemberi.
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Putusan Ambang Batas Parlemen Diubah di Pemilu 2029: Itu Namanya Fair Play
Anies-Cak Imin menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan ambang batas parlemen harus diubah
Baca SelengkapnyaAnies Sindir Capres Lain: Banyak Bawa Janji Tetapi Tidak Bersenyawa
Kalau janji politik itu tidak bersenyawa, maka akan tidak nyambung.
Baca SelengkapnyaAnies Nilai Pemilu Bukan Seperti Sepak Bola: Kompetisi Demokrasi, Dampaknya pada Kebijakan
Anies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca Selengkapnya